Pengakuan untuk Israel Adalah Cela Besar bagi Saudi
Imam shalat Jumat Tehran menyatakan bahwa pengakuan eksistensi rezim Zionis oleh Arab Saudi merupakan cela besar rezim Riyadh sendiri.
Pada khutbah shalat Jumat di Tehran (6/4/2018), Ayatullah Ahmad Khatami menyinggung serangan rezim Zionis ke Lebanon dan Gaza yang disponsori oleh Arab Saudi dalam beberapa tahun terakhir. Khatib Shalat Jumat Tehran mengatakan bahwa rezim Saudi harus diadili oleh dunia Islam karena mendukung kelompok teroris takfiri dan peran mereka dalam penumpahan darah manusia tak berdosa, termasuk di Yaman.
Ayatullah Khatami menilai Arab Saudi sebagai mitra rezim Zionis, dan menegaskan, Arab Saudi telah menghabiskan jutaan dolar untuk mengintervensi pemilu di Irak dan Lebanon, namun sekarang terdapat tanda-tanda ketergelinciran rezim Al Saud.
Ayatullah Ahmad Khatami juga menyinggung pembunuhan pembunuhan warga Palestina oleh rezim Zionis dalam pawai akbar hak kepulangan, dengan mengatakan bahwa keberadaan dan esensi rezim ini adalah haus darah dan bahwa jawaban untuk orang-orang Zionis tidak lain adalah bahasa kekuatan dan perlawanan.
Khatib Shalat Jumat Tehran menyinggung perundingan selama beberapa tahun terakhir serta kegagalan dialog antara Palestina dan Israel, seraya menjelaskan, "Perudingan tersebut tidak ada hasil lain kecuali pengusiran lebih banyak warga Palestina. Tidak hanya itu, berbicara soal perundingan dengan rezim penjajah ini bukan hanya kesalahan strategis, melainkan pengkhianatan."
Ayatullah Ahmad Khatami, juga mengkritik kebungkaman negara-negara Muslim atas kejahatan rezim Zionis, dan menandaskan, "Fatwa para mufti Saudi soal haramnya protes dalam mendukung Gaza, serta sambutan pihak Zionis terhadap fatwa tersebut adalah perilaku anti-Islam dan berbahaya."
Di bagian akhir khutbahnya, Ayatullah Khatami menilai ancaman Israel terhadap Hezbollah Lebanon sebagai mimpi belaka, seraya mengatakan tes ulang kekuatan Hizbullah Lebanon akan menghasilkan kerusakan di Haifa dan Tel Aviv.(MZ)