Chogha Zanbil, Ziggurat Tertua di Timur Dekat Kuno
-
Chogha Zanbil, Ziggurat Tertua di Timur Dekat Kuno.
Chogha Zanbil adalah ziggurat tertua yang ada di Timur Dekat Kuno. Chogha Zanbil yang terletak di Provinsi Khuzestan, barat daya Republik Islam Iran ini diperkirakan berusia sekitar 3.000 tahun dan dibangun oleh Kaisar Elamite. Peradaban Elam adalah salah satu budaya paling awal yang berkembang di sepanjang sungai Khuzestan.
Chogha Zanbil bermakna bukit (gundukan) keranjang. Konon candi (kuil) piramida yang megah ini dibuat untuk dewa banteng Inshushinak, yang dianggap sebagai pelindung Susa. Di bangun 1250 SM, namun belum selesai setelah diserang oleh Ashurbanipal. Hal ini terlihat adanya ribuan batu bata yang tidak terpakai dan tersisa di lokasi.
Beberapa ahli berspekulasi bahwa berdasarkan sejumlah besar kuil dan tempat suci di Chogha Zanbil, tampaknya Kaisar Untash-Napirisha berusaha untuk menciptakan pusat keagamaan baru (mungkin dimaksudkan untuk menggantikan Susa) yang akan menyatukan dewa-dewa dataran tinggi dan dataran rendah Elam di satu situs.

Seluruh kompleks terdiri dari Ziggurat Chogha Zanbil yang megah (struktur terbesar dari jenisnya di Iran), kuil dan tiga istana. Dinding luar ziggurat yang berbentuk tidak beraturan memanjang kira-kira 3.900 x 2.600 kaki (1.200 x 800 m) di sekitar tempat suci dan 13 bangunan kuil, di mana hanya empat yang terlestarikan dengan baik. Basis persegi ziggurat, 344 kaki (105 meter) di setiap sisi, dibangun terutama dari batu bata dan semen. Sekarang berdiri setinggi 80 kaki (24 m), kurang dari setengah tinggi aslinya yang diperkirakan.

Untuk waktu yang lama tempat itu tidak diketahui oleh masyarakat, namun ziggurat ini secara tidak sengaja ditemukan pada tahun 1935 oleh British Petroleum ketika mencari sumber minyak. Studi arkeologi pertama yang diketahui tentang situs ini dilakukan pada akhir 1930-an. Kemudian, antara 1946 dan 1962 penggalian dilakukan oleh arkeolog Roman Ghirshman.

Banyak artefak kuno yang menarik ditemukan di Chogha Zanbil. Di antaranya adalah beberapa patung banteng dari Inshushinak. Ahli arkeologi juga menemukan koleksi segel silinder Elamit Pertengahan (1400-1100 SM). Salah satu bangunan berisi lima kuburan bawah tanah berkubah. Empat dari kuburan itu berisi sisa-sisa kremasi dan di dalam satu makam ada satu tubuh yang tidak dikremasi. Elamit secara tradisional mengubur mati mereka, dan alasan kremasi tidak diketahui.
Monumen religius berukuran besar yang dibangun di barat Dataran Tinggi Iran ini dianggap sebagai contoh terbaik yang diawetkan di dunia. Pada tahun 1979, Chogha Zanbil menjadi situs Iran pertama yang tercatat dalam Daftar Warisan Dunia UNESCO. Situs arkeologi Chogha Zanbil adalah ekspresi luar biasa dari budaya, keyakinan dan tradisi ritual dari salah satu masyarakat adat tertua di Iran.

Setiap tahun banyak wisawatan mancanegara yang datang ke tempat ini untuk mengenal lebih dekat tentang silsilah peradaban Elam dari dekat. (RA)