Video Serangan Bom Bunuh Diri di Iran Tenggara
(last modified Fri, 07 Dec 2018 13:01:18 GMT )
Des 07, 2018 20:01 Asia/Jakarta
  • Serangan bom bunuh diri di Iran Tenggara
    Serangan bom bunuh diri di Iran Tenggara

Sebuah serangan bom mobil bunuh diri menarget markas polisi di kota pelabuhan Chabahar, tenggara Republik Islam Iran. Menurut Asisten Gubernur Sistan Balochestan Urusan Keamanan Mohammad Hadi Mar’ashi, serangan bom tersebut terjadi pada Kamis pagi, 6 Desember 2018 pukul 09:55.

Sebuah mobil pickup Nissan yang memuat bahan peledak berusaha menerobos pintu gerbang markas polisi Iran di Chabahar namun gagal dan bomber meledakkan mobilnya di gerbang tersebut.

 

Menurut laporan terbaru, tiga orang gugur syahid dan sekitar 40 lainnya termasuk perempuan dan anak-anak terluka dalam serangan keji tersebut.

 

Serangan teror tersebut menunjukkan kembali bahwa musuh-musuh rakyat Iran terus berusaha untuk membuat ketidakamanan dan kekacauan di Iran. Jelas bahwa musuh tidak mentolir kekuatan Iran dan stabilitas keamanan di negara ini di tengah-tengah kekacauan di kawasan Asia Barat. Selama ini, Iran telah bertindak tegas dalam melawan dan memberantas kelompok-kelompok teroris, di mana ini merupakan tamparan keras terhadap para pendukung terorisme.

 

Salah satu tujuan jahat serangan teror di Iran adalah menghubungkan masalah ini dengan isu-isu etnis, agama dan mazhab, di mana isu-isu ini diorganisir oleh AS, Arab Saudi dan rezim Zionis Israel untuk menciptakan perpecahan, konflik dan perang. Mereka juga telah mengunakan isu-isu tersebut dan sukses menciptakan kekacauan di Timur Tengah.

 

Pakar urusan internasional Sayid Hadi Sayid Afeghi dalam sebuah pernyataan menyinggung peran AS dalam serangan teror di Iran. Dia mengatakan, pernyataan Presiden AS Donald Trump terkait dengan kasus-kasus ini bisa menjadi bahan renungan, di mana dia telah berulang kali menegaskan bahwa AS akan berusaha untuk mengubah rezim di Iran dengan cara apapun termasuk dengan serangan-serangan teror seperti itu. Trump secara terbuka juga berulang kali mengancam bahwa AS bisa menciptakan kekacauan di dalam wilayah Iran.

Berdasarkan pernyataan juru bicara Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Ramadhan Sharif, kelompok-kelompok teroris yang beroperasi ini memiliki hubungan dengan layanan asing seperti Arab Saudi, yang selalu berusaha menciptakan ketidakamanan di berbagai perbatasan Iran.

 

Bukti-bukti yang ditemukan menunjukkan bahwa segitiga kejahatan yang terdiri dari Amerika Serikat, Arab Saudi dan rezim Zionis Israel berada di balik tindakan terorisme di perbatasan Iran termasuk serangan terbaru di Chabahar.

 

Dukungan luas sejumlah rezim reaksioner di pesisir pantai Teluk Persia kepada kelompok-kelompok teroris di selatan dan timur Iran bukan hal yang rahasia lagi. Putra Mahkota Arab Saudi Mohammad bin Salman (MBS) secara terbuka berjanji akan memperluas api instabilitas dan konflik di kawasan hingga ke dalam wilayah Iran. MBS telah berulang kali menyatakan dukungan kepada upaya untuk meruntuhkan pemerintahan Republik Islam Iran.

 

Tujuan lain dari serangan teror di Iran adalah memberikan semangat kepada kelompok-kelompok teroris dan merusak hubungan baik antara Iran dan Pakistan. Kota Chabahar merupakan wilayah ekonomi di Iran, di mana banyak investasi dari dalam dan luar negeri di wilayah ini. Jelas bahwa dalang serangan bom di kota tersebut menginginkan kekacauan di Chabahar sehingga bisa mengurangi perkembangan ekonomi Iran di kota pelabuhan tersebut. (RA)

 

Tags