Tehran Tuan Rumah Pertemuan Ke-4 Kerjasama Keselamatan dan Keamanan Maritim
-
Pertemuan Negara-Negara Pesisir Laut Kaspia di Tehran
Pertemuan keempat tentang kerjasama keselamatan dan keamanan navigasi maritim di Laut Kaspia dengan partisipasi perwakilan dari Republik Islam Iran, Azerbaijan, Kazakhstan, Rusia dan Turkmenistan dibuka hari Senin (10/12) di Teheran.
Pada pertemuan ini akan dibahas mengenai keselamatan maritim, termasuk lalu lalang kapal di Laut Kaspia dan operasi laut serta memanfaatkan kapasitas hukum laut di seluruh dunia terkait kontrol dan pemeriksaan kapal-kapal di laut penyebarangan ini.
Mempertahankan dan meningkatkan keamanan berlayar di Laut Kaspia dan melindungi lingkungannya sangat penting bagi danau terbesar di dunia. Setelah penandatanganan Perjanjian Kerjasama tentang Keamanan Laut Kaspia pada tahun 2010 di Baku, pertemuan kedua di Turkmenistan dan pertemuan ketiga di Tehran, rancangan protokol sekarang telah disusun dalam sembilan artikel. Diharapkan bahwa protokol ini akan disetujui oleh perwakilan dari lima negara Kaspia di pertemuan Tehran.
Hadi Haghshena, Deputi Urusan Kelautan Lembaga Pelabuhan dan Maritim Iran mengomentari urgensi pertemuan ini dengan ucapannya, "Konvensi internasional yang diadopsi oleh Organisasi Maritim Internasional (IMO) berhubungan dengan perairan bebas dan diwajibkan untuk diimplementasikan pada kapal di perairan bebas asalkan disetujui oleh negara-negara dan mereka yang telah menjadi anggota harus melaksanakannya."
Pertemuan Tehran, dari sudut pandang ini, telah memberikan dasar yang baik untuk meninjau dan menyusun Protokol Jaminan Keselamatan Maritim Laut Kaspia. Laut Kaspia dikelilingi oleh lima negara Iran, Azerbaijan, Rusia, Turkmenistan dan Kazakhstan serta dengan mencermati laut ini berada di koridor Utara-Selatan, menjaga keamanannnya menjadi prioritas bagi lima negara yang berada di sekitar Laut Kaspia.
Negara-negara di pesisir pantai Laut Kaspia telah menandatangani sejumlah perjanjian, yang menunjukkan mereka ingin melakukan koordinasi atas tindakan-tindakan seputar masalah Laut Kaspia. Namun, undang-undang kelautan dan keamanan kelautan Organisasi Maritim Internasional (IMO) akan memiliki kemampuan untuk diimplementasikan di Laut Kaspia, ketika diterima oleh semua negara pesisir dan tetangganya.
Nader Pasandeh, Dirjen urusan Kelautan Organisasi Pelabuhan dan Maritim Iran menyebut perlu beberapa tahun untuk memfinalkan standar baru keamanan kelautan di Laut Kaspia dan meyakini, "Saat ini, indeks inspeksi berbeda-beda di pelabuhan negara-negara pesisir Laut Kaspia. Kita perlu mencocokkan indeks maritim di Laut Kaspia, sehingga kapal di masing-masing negara pesisir Laut Kaspia dapat dinilai, dikontrol dan diperiksa dengan satu standar."
Untuk alasan ini, diperlukan kerjasama negara-negara Laut Kaspia untuk meningkatkan level keselamatan maritim dengan mematuhi standar teknis dan dalam kerangka protokol Organisasi Maritim Internasional. Dengan upaya bersama, kesepakatan bisa dicapai yang akan melayani kepentingan semua negara pantai Kaspia. Pada pertemuan Tehran, diharapkan akan diambil langkah-langkah penting untuk menstabilkan Laut Kaspia dan meningkatkan keamanannya, di samping langkah-langkah selanjutnya agar negara-negara pesisir Laut Kaspia dapat lebih memanfaatkan Laut Kaspia bagi kepentingan bangsa-bangsa di kawasan.