Iran Aktualita 5 Januari 2019
Dinamika Iran sepekan terakhir diwarnai sejumlah isu penting di antaranya tentang pertemuan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dengan Sekjen Jihad Islam di Tehran, dan reaksi presiden Iran terhadap kunjungan diam-diam Trump ke Irak.
Selain itu, mengenai pernyataan menlu Iran bahwa program rudal negaranya tidak melanggar ketentuan PBB, statemen Kepala Kantor Kepresidenan Republik Islam Iran, Mahmoud Vaezi yang menegaskan bahwa Iran tidak akan mengintervensi urusan domestik Afghanistan, kesiapan Iran tingkatkan ekspor listriknya dua kali lipat, dan terakhir tim bola voli junior Iran raih peringkat pertama dunia.
Sekjen Jihad Islam Bertemu Rahbar
Pekan lalu, delegasi Jihad Islam yang dipimpin sekjennya, Ziad al-Nakhala bertemu dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei di Tehran. Ayatullah Khamenei dalam pertemuan hari Senin (31/12/2018) menegaskan bahwa Palestina akan tetap berdiri dengan kuat, dan dengan karunia ilahi akan meraih kemenangan final dalam waktu tidak lama lagi. Rahbar menyinggung variabel penting dalam masalah Palestina.
"Berdasarkan perimbangan ini, jika melawan akan menang, dan jika tidak melawan, maka tidak akan meraih kemenangan. Tapi dengan izin ilahi, bangsa Palestina akan terus melanjutkan perlawanan terhadap rezim Zionis, dan akan menang," ujar Ayatullah Khamenei.
Ayatullah Khamenei menjelaskan, rezim Zionis dalam perang dengan kubu Muqawama setelah 22 hari perang dan di perang lain yang berlangsung selama delapan hari, akhirnya meminta gencatan senjata. Ini artinya Israel telah menyerah.
Rahbar menilai kemenangan beruntun bangsa Palestina selama beberapa tahun terakhir kareba resistensi dan perjuanganya yang pantang menyerah.
"Di masa mendatang dan selama Muqawama tetap berlanjut, maka proses kemunduran dan kemusnahan rezim Zionis juga terus berlanjut," tegasnya.
Sementara itu, Sekjen Jihad Islam Palestina Ziad al-Nakhala menekankan dilanjutkannya muqawama dan perjuangan melawan rezim Zionis Israel. Al-Nakhala mengatakan, bangsa Palestina tidak akan mundur dari cita-citanya dan akan terus melanjutkan perjuangannya melawan rezim penjajah Israel hingga berhasil merebut kembali seluruh wilayah Palestina dari tangan Zionis.
Presiden Iran Reaksi Kunjungan Diam-diam Trump ke Irak
Presiden Iran menyinggung kunjungan diam-diam Presiden Amerika Serikat, Donald Trump ke Irak dengan mengatakan, pejabat tinggi Amerika tidak akan berani menunjukkan diri kepada rakyat Irak, Suriah, Lebanon dan Yaman.
Presiden Iran, Hassan Rouhani, Rabu (2/1/2019) dalam sidang kabinet pemerintah Iran menjelaskan, AS sejak tahun 2003 mengklaim diri sebagai penyelamat rakyat Irak dan Afghanistan. Tapi, jika Amerika telah menyelamatkan Irak, lalu mengapa Presiden Donald Trump tidak melakukan kunjungan resmi dan terbuka ke negara itu.
Rouhani menerangkan, kunjungan sembunyi-sembunyi di malam hari Presiden Amerika ke Irak dan dengan cepat meninggalkan negara itu merupakan bukti kekalahan Amerika di kawasan.
Presiden Iran menyerukan supaya para pejabat Gedung Putih di tahun 2019 belajar dari kekalahan-kekalahan mereka dan tidak mencampuri urusan dalam negeri kawasan terutama rakyat Palestina.
Zarif: Program Rudal Iran Tidak Melanggar Resolusi PBB
Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, pengujian rudal Iran tidak bertentangan dengan ketentuan internasional.
"Peluncuran satelit ke angkasa maupun pengujian rudal oleh Iran tidak melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB no.2231. Sebaliknya, AS melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB," ujar Zarif dikutip kantor diplomasi media kemenlu Iran hari Kamis (3/1/2019).
"Tidak pada tempatnya AS berbicara tentang uji coba nuklir Iran. Saya ingatkan kepada pejabat AS bahwa ancaman akan dibalas dengan ancaman, dan penghomatan akan dijawab dengan rasa hormat," tegas menlu Iran.
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo hari Kamis mengklaim bahwa peluncur satelit Iran menggunakan teknologi yang sama dengan rudal antarbenua, dan Iran tidak boleh memiliki program pembuatan peluncur satelit.
Tanpa menyodorkan bukti, menlu AS menuding program Iran meluncurkan satelit ke angkasa bertentangan dengan resolusi PBB. Padahal, Dewan Keamanan PBB hingga kini tidak pernah mengeluarkan pernyataan mengenai pelangggaran Iran terkait program peluncur satelit ke angkasa. Sejumlah negara Eropa, Rusia, dan Cina juga membantah klaim AS tersebut.
Sementara itu, Wakil Kepala Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran mengatakan, angkatan bersenjata Iran berada di puncak kekuatan dan kesiapan untuk menghadapi segala bentuk ancaman.
Mayjen Ataollah Salehi, Selasa (1/1/2019) menuturkan, sanksi terhadap Iran tidak akan pernah mempengaruhi kekuatan pertahanan negara ini dan masalah tersebut disadari betul oleh musuh.
Iran Tidak akan Intervensi Urusan Domestik Afghanistan
Kepala Kantor Kepresidenan Republik Islam Iran, Mahmoud Vaezi mengatakan, Iran tidak akan pernah mengintervensi urusan dalam negeri Afghanistan.
"Negara-negara tetangga Iran, termasuk Afghanistan menghadapi masalah besar, terutama perang internal, dan berlanjutnya instabilitas di Afghanistan bisa merembet ke Iran," ujar Vaezi.
Menyinggung perundingan antara pemerintah Iran dengan pihak Taliban, Vaezi mengungkapkan bahwa langkah tersebut dilakukan melalui koordinasi terlebih dahulu dengan pemerintah Afghanistan.
"Perdamaian dan stabilitas di kawasan sangat penting bagi Iran. Pemerintah Afghanistan juga tidak menentang perundingan yang terjadi antara Iran dan Taliban, "tegasnya.
Menurut Kepala Kantor Kepresidenan Republik Islam Iran, tujuan perundingan tersebut demi mewujudkan perdamaian dan stabilitas regional serta mendorong terciptanya sarana bagi dimulaianya perundingan antarkubu di Afghanistan sendiri.
Sebelumnya, Juru bicara Kemenlu Iran Bahram Qasemi hari Senin, 31 Desember 2018 juga mengkonfirmasi pertemuan antara delegasi Taliban dan Wakil Menlu Iran Urusan Politik Sayid Abbas Araqchi di Tehran.
Dia menjelaskan, setelah kunjungan Shamkhani ke Kabul dan pertemuannya dengan pejabat tinggi Afghanistan, delegasi Taliban dikirim ke Tehran untuk berdialog dengan delegasi Iran yang dipimpin Araqchi. Lawatan Shamkhani ke Kabul sebagai upaya untuk menciptakan perdamaian di Afghanistan dan membantu memediasi penyelesaian konflik di negara ini.
Ghassemi: Iran Pererat Hubungan dengan Negara-negara Regional
Juru Bicara Kementerian Luar negeri Iran, Bahram Ghassemi menyatakan Republik Islam antusias untuk mempererat hubungan dengan negara-negara kawasan demi meningkatkan kerja sama dan penyelesaian friksi yang terjadi selama ini.
"Pandangan Iran terhadap negara-negara kawasan senantiasa positif dan harmonis. Oleh karena itu, Iran berupaya untuk mewujudkan perdamaian, keamanan dan stabilitas yang berkelanjutan di kawasan," ujar Ghassemi.
"Iran berupaya untuk menjalin hubungan baik yang berkesinambungan dengan negara-negara tetangga. Masalah ini menjadi kebijakan makro dan permanen bagi Republiik Islam Iran," tegasnya.
Statemen jubir kemenlu Iran disampaikan menjelang kunjungan Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif ke negara-negara kawasan.
Iran Siap Tingkatkan Ekspor Listriknya Dua Kali Lipat
Direktur eksekutif perusahaan produksi, transmisi dan distribusi tenaga listrik Iran, Tavanir mengabarkan kesiapan perusahaan itu untuk meningkatkan ekspor listrik hingga dua kali lipat dari yang ada sekarang.
Direktur Eksekutif Tavanir Iran, Mohammad Hassan Motavalizadeh kepada ISNA (5/1/2019) mengabarkan, saat ini Iran mengekspor lebih dari 1.000 megawatt listrik ke beberapa negara tetangga.
Ia menambahkan, Iran menjalin kerja sama di bidang kelistrikan dengan hampir seluruh negara yang berbatasan di darat dan terbuka peluang untuk meningkatkan transaksi di bidang ini.
Motavalizadeh menjelaskan, volume ekspor tenaga listrik Iran jika dibandingkan dengan tingkat produksinya, tidak seimbang.
"Kuantitas produksi listrik Iran diekspor dan jika negara-negara tetangga membutuhkan, volume ekspor listrik Iran dapat ditingkatkan," ujarnya.
Konsumen terbesar listrik Iran adalah Irak, namun negara-negara lain seperti Afghanistan dan Pakistan juga tidak menutup kemungkinan untuk mengimpor listrik dari Iran.
Tim Bola Voli Junior Iran Raih Peringkat Pertama Dunia
Tim Bola Voli Junior Republik Islam Iran.Berdasarkan peringkat Federasi Bola Voli Internasional (FIVB), tim bola voli junior Republik Islam Iran berada di tempat pertama dunia.
Tim Bola Voli U-19 Iran berada di peringkat pertama dunia dengan 122 poin. Tim Iran ini sebelumnya menempati peringkat pertama di Asia pada tahun 2017 dan ketiga di Asia pada 2018. Sementara tim junior putri Iran berada di urutan ke-36.
Sementara di kategori senior, tim putra Iran dengan 90 poin berada di peringkat ke-5 dunia dan tim putrinya di peringkat ke-32.
Peringkat Dunia FIVB adalah sistem peringkat untuk tim nasional putra dan putri di bola voli. Tim-tim dari negara-negara anggota FIVB diberi peringkat berdasarkan hasil kompetisi mereka dengan tim yang paling sukses mendapat peringkat tertinggi.(PH)