Shalat Jumat di Tehran, 8 Februari 2019
(last modified 2019-02-08T15:16:33+00:00 )
Feb 08, 2019 22:16 Asia/Jakarta
  • Shalat Jumat di Tehran, 8 Februari 2019.
    Shalat Jumat di Tehran, 8 Februari 2019.

Khatib Shalat Jumat Tehran Ayatullah Sayid Ahmad Khatami menekankan bahwa tahun ini, solidaritas dan persatuan adalah faktor yang menggagalkan konspirasi musuh selama 40 tahun lalu.

"Jangan meremehkan pawai ini (Pawai Akbar 22 Bahman). Ini adalah sebuah operasi besar politik selama 40 tahun ini, terutama tahun ini musuh-musuh Anda ingin menyaksikannya menyusul semua tekanan ekonomi yang luar biasa terhadap rakyat. Mereka ingin tahu apakah Anda tetap akan berpartisipasi dalam pawai ini atau tidak. Pawai tahun ke-40 ini akan lebih meriah dan akan membutakan mata mereka," kata Ayatullah Ahmad Khatami dalam Khutbah Jumat kedua di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Jumat, 8 Februari 2019.

Rakyat Republik Islam Iran sedang merayakan Dah-e Fajr (10 Fajar Kemenangan) memperingati kemenangan Revolusi Islam ke-40. Dah-e Fajr adalah 10 hari peringatan Kemenangan Revolusi Islam Iran yang dimulai sejak tanggal 12 Bahman (1 Februari) dan akan mencapai puncaknya pada 22 Bahman (11 Februari), di mana jutaan rakyat negara itu akan menggelar Pawai Akbar 22 Bahman.

Khatib Shalat Jumat Tehran menyinggung peluncuran rudal balistik, Dezful yang memiliki jangkauan 1000 km dan mengatakan bahwa langkah ini sejalan dengan kebijakan Republi Islam Iran tentang pencegahan dan pertahanan.

"Pesan dari rudal Dezful adalah bahwa jika musuh tidak cukup bijaksana untuk memulai agresi sekecil apa pun terhadap kita, rudal ini akan mengenai musuh seperti sambaran petir," ujarnya.

Sebelumnya, Pasukan Garda Revolusi Islam Iran (IRGC/Pasdaran) meluncurkan rudal balistik Dezful dan pabrik rudal bawah tanah untuk menandai peringatan Revolusi Islam ke-40.

Ayatullah Ahmad Khatami juga memperingatkan musuh-musuh Iran bahwa setiap agresi akan ditanggapi dengan rentetan serangan balasan rudal.

Dia juga mengucapkan terimakasih kepada Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khameni dan Lembaga Kehakiman Iran yang memberikan pengampunan dan mengurangi masa tahanan 50.000 narapidana, di mana langkah ini membuka jalan bagi mereka untuk kembali ke keluarga dan orang-orang yang dicintainya.

Ayatullah Ahmad Khatami juga berterima kasih kepada Sekretaris Jendral Hizbullah Lebanon Sayid Hassan Nasrullah atas pernyataannya baru-baru ini menggenai peringatan 40 tahun Revolusi Islam.

Pada momen 10 hari peringatan Kemenangan Revolusi Islam itu, narapidana yang dianggap memenuhi syarat untuk mendapatkan pengampunan atau pengurangan masa hukuman, maka mereka akan diampuni atau dikurangi masa tahanannya atas persetujuan Rahbar.

Tradisi tersebut sejalan dengan penerapan Butir 11 dari Pasal 110 konstitusi Iran sebagai upaya untuk mengurangi efek buruk dari penjara terhadap keluarga narapidana dan memfasilitasi proses rehabilitasi para narapidana.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Kehakiman Iran Ayatullah Amoli Larijani menulis surat kepada Ayatullah Khamenei untuk meminta persetujuan pengampunan atau pengurangan masa tahanan bagi narapidana yang dianggap memenuhi syarat.

Khatib shalat Jumat Tehran lebih lanjut mengatakan, kekuatan arogan tidak menginginkan kebaikan untuk bangsa Iran dan para pejabat pemerintah tidak boleh berharap kepada mereka.

"Bergabung atau tidaknya Iran ke dalam Gugus Tugas Aksi Keuangan (FATF) adalah sebuah keputusan internal," tegasnya mengacu pada tuntutan Eropa agar Iran menandatangani FATF sebagai prasyarat pelaksanaan sistem finansial untuk memfasilitasi perdagangan dengan Tehran.

I

Ayatullah Khatami menambahkan bahwa dengan perlawanan bangsa Iran, sanksi-sanksi Amerika saat ini juga akan dilewati.

"Dengan manajemen yang baik dan tindakan tegas terhadap koruptor, masalah saat ini akan terpecahkan," pungkasnya.  (RA)

Tags