Kunjungan Presiden Iran ke Rusia dan Agendanya
Presiden Republik Islam Iran Hassan Rouhani bertolak menuju Sochi, Rusia, untuk berpartisipasi dalam pertemuan trilateral dengan Rusia dan Turki. Kunjungan Rouhani ke Rusia atas undangan dari Presiden Vladimir Putin. Pertemuan trilateral keempat antara presiden Iran, Rusia dan Turki akan berlangsung di resor Laut Hitam Sochi, Kamis, 14 Februari 2019.
Ketiga kepala negara diperkirakan akan membahas beragam isu penting terutama terorisme di kawasan, situasi di Suriah, kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka, perundingan damai Astana, situasi di Provinsi Idlib Suriah, penarikan pasukan militer Amerika Serikat dari Suriah dan konstitusi baru negara Arab ini.
Presiden Iran mengatakan bahwa lawatan ke Rusia atas undangan resmi Presiden Rusia. Menurut Rouhani, keamanan regional, perang melawan terorisme dan situasi di Suriah akan dibahas secara rinci.
"Memerangi terorisme adalah tujuan utama Republik Islam Iran, Rusia dan Turki, dan kami akan mengejar tujuan ini sampai kesimpulan logisnya," ujarnya.
Masalah kedua adalah Suriah. Jika ada negara yang memiliki pasukan di Suriah dan telah memasuki negara itu secara ilegal serta tanpa persetujuan pemerintah Damaskus, maka pasukan tersebut harus segera meninggalkan Suriah. Pasukan militer yang tidak diundang seperti itu tidak boleh berada di wilayah Suriah.
"Mempertahankan integritas wilayah Suriah sangat penting dari sudut pandang Iran. Pemerintah Damaskus harus mengendalikan setiap jengkal wilayah Suriah, dan mereka harus berbicara dengan Kurdi Suriah, yang adalah rekan senegaranya, dan mereka harus pilah perbedaan-perbedaan mereka di antara mereka sendiri. Tidak ada negara yang boleh menduduki bagian dari Suriah atau melampirkan bagian dari negara itu. Integritas wilayah Suriah tidak boleh dilanggar dan harus dihormati oleh semua," tegasnya.
Presiden Iran juga menyinggung pentingnya rekonstruksi Suriah dan kembalinya para pengungsi negara ini ke tempat tinggal mereka.
"Dalam keadaan saat ini, kembalinya pengungsi Suriah ke rumah mereka dan pembangunan kembali Suriah juga sangat penting, dan Tehran, Ankara dan Moskow sedang mengejar tujuan ini. Menyusun konstitusi baru untuk Suriah juga sangat penting dan kemajuan dalam masalah ini juga sedang ditindaklanjuti," pungkasnya. (RA)