Araghchi: Prancis tidak Memiliki Kewenangan Moral untuk Bimbing Iran
-
Menlu Iran Sayid Abbas Araghchi
Parstoday- Menteri luar negeri Iran mengatakan: Prancis sama sekali tidak memiliki kewenangan moral untuk membimbing Iran.
Sayid Abbas Araghchi, menlu Iran saat mengkritik kebijakan intervensif Prancis terkait Iran menandaskan: Berhentilah membimbing bangsa Iran; Anda tidak memiliki kewenangan moral untuk melakukan ini. Menurut laporan Parstoday mengutip IRNA, Araghchi Senin (26/5/2025) di akun jejaring sosial X menulis: "Ada banyak pelanggaran dan perilaku kontradiksi yang mempertanyakan kredibilitas klaim Prancis untuk "membela hak asasi manusia." Ia melanjutkan: "Namun mungkin tidak ada yang mengungkapkan kontradiksi ini sejelas pendekatan negara ini terhadap rezim Israel dan kejahatan perangnya."
Pakistan: Diplomasi Tehran untuk Perdamaian Kawasan Mengagumkan
Perdana Menteri Pakistan, Senin (26/5/2025), selama kunjungannya ke Tehran, seraya menekankan solidaritas dan dukungan negaranya terhadap Republik Islam Iran dalam berbagai isu regional dan global yang kompleks, memuji diplomasi Tehran untuk perdamaian regional, dan menambahkan bahwa nasib ekonomi kedua negara saling terkait dan hubungan mereka yang kuat bermanfaat bagi seluruh kawasan.
Kehadiran 40.000 Pejuang Palestina di Gaza setelah 20 bulan
Laman Zionis "Walla" mengumumkan: Prediksi tentara Israel adalah bahwa masih ada sekitar 40.000 pasukan bersenjata dari berbagai kelompok Palestina di Jalur Gaza. Militer Israel juga mengakui bahwa masih ada jaringan terowongan yang luas di kota Gaza dan Khan Yunis serta di kamp-kamp di Jalur Gaza tengah.
Saat Macron Ditampar Istrinya
Situs web surat kabar Prancis, Le Figaro, mengakui dalam laporannya pada hari Senin bahwa gambar kedatangan Emmanuel Macron dan istrinya Brigitte di Hanoi Minggu malam waktu setempat telah menerima reaksi luas di media dunia dan membuat media sosial heboh. Dalam video yang dirilis, kita melihat bahwa setelah pintu pesawat kepresidenan terbuka, Macron muncul di ruang di belakang pintu, dan pada saat itu sebuah tangan, yang pemiliknya tidak sepenuhnya terlihat dalam gambar, menampar wajahnya. Tamparan yang disebut-sebut dilakukan Brigitte terhadap Macron. Kepala negara Prancis kemudian tampak terkejut oleh insiden itu, tetapi dengan cepat mengubah sikapnya menjadi hormat. Namun, saat pasangan itu menuruni tangga pesawat, Brigitte tidak meraih tangan Macron yang terulur ke arahnya seperti biasa, dan malah menuruni tangga dengan bantuan pegangan tangga.
Trump: Putin Gila
Presiden AS, Donald Trump Senin (26/5/2025) menyebut sejawatnya dari Rusia, Putin, gila dan mengatakan bahwa upayanya untuk menguasai penuh Ukraina akan berujung pada kehancuran Rusia. Trump menulis di akun media sosialnya, Truth Social, "Saya selalu memiliki hubungan yang sangat baik dengan Vladimir Putin, tetapi sesuatu telah terjadi padanya." Dia sudah benar-benar gila! Kritik Trump terhadap Putin muncul setelah ia melancarkan serangan besar-besaran terhadap Ukraina, yang menewaskan sedikitnya 13 orang, meskipun AS berupaya melakukan gencatan senjata antara Moskow dan Kiev serta melakukan pertukaran tahanan antara kedua belah pihak.
AS Perpanjang PenangguhanTarif Impor Barang dari Uni Eropa
Presiden AS memperpanjang penangguhan tarif 50 persen atas impor dari Uni Eropa dan setuju untuk melanjutkan negosiasi perdagangan hingga 9 Juli. Berbicara kepada wartawan pada hari Senin, Trump mengatakan dia telah melakukan "percakapan telepon yang sangat baik" dengan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen dan menyetujui permintaannya untuk menunda tarif.
Kampanye Nasional di Inggris untuk Hentikan Penjualan Senjata ke Israel
Ketika kejahatan rezim Zionis di Gaza meningkat, Kampanye Solidaritas untuk Palestina (PSC) di Inggris telah meluncurkan kampanye komprehensif untuk menyampaikan suara opini publik kepada badan-badan pembuat keputusan sebagai protes terhadap penjualan senjata yang terus berlanjut ke Israel. Dalam kampanye populer ini, yang dimulai beberapa hari ini melalui situs web resmi Kampanye Solidaritas Palestina, warga negara Inggris dapat menulis dan mengirim surat resmi yang ditujukan kepada anggota parlemen dengan memasukkan kode pos mereka. Surat tersebut, mengutip pernyataan resmi dari organisasi hak asasi manusia dan posisi opini publik, mendesak perwakilan untuk menekan pemerintah agar menghentikan ekspor senjata ke Israel.
Bencana Terhentinya Perdagangan Amerika Latin dengan Cina
Luis Almagro, Sekretaris Jenderal Organisasi Negara-negara Amerika (OAS), telah memperingatkan bahwa penghentian perdagangan dengan Beijing akan menjadi "bencana" di Amerika Latin, sebagai tanggapan atas tekanan pemerintah AS terhadap kawasan tersebut untuk mengurangi hubungan dengan Cina.
“Cina adalah mitra dagang terbesar atau kedua terbesar bagi hampir semua negara Amerika Latin,” kata Almagro. Jika kita menghilangkannya dari perimbangan, kita akan mengalami bencana ekonomi regional yang sangat serius. Ia menyatakan: "Hal terburuk yang dapat terjadi pada Amerika Latin adalah dipaksa memilih antara Amerika Serikat dan Cina." (MF)