Shalat Jumat di Tehran, 15 Februari 2019
(last modified Sat, 16 Feb 2019 09:33:05 GMT )
Feb 16, 2019 16:33 Asia/Jakarta
  • Shalat Jumat di Tehran, 15 Februari 2019.
    Shalat Jumat di Tehran, 15 Februari 2019.

Khatib Shalat Jumat di Tehran Hujjatul Islam Mohammad Javad Ali Akbari mengatakan pekan lalu rakyat Republik Islam Iran telah menunjukkan salah satu manifestasi ketakwaan kolektif, di mana takwa bagi bangsa yang beriman dan bagi mayarakat Mukmin dan revolusioner memiliki beragam manifestasi dan harus dijaga secara kolektif.

Hal itu disampaikan Hujjatul Islam Ali Akbari dalam khutbah Jumat di Mushalla Imam Khomeini ra di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Jumat, 15 Februari 2019, ketika menyinggung Pawai Akbar Jutaan Rakyat Iran memperingati Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-40.

Dia memuji partisipasi luas rakyat Iran dalam Pawai 22 Bahman dan menyebutnya sebagai sebuah tamparan keras terhadap musuh bangsa negara ini.

Hujjatul Islam Ali Akbari menuturkan, ketika sebuah bangsa besar memperoleh nikmat besar, di mana berkat karunia Allah Swt, mereka terlepas dari cengkeraman para penindas dan menikmati kebebasan dan kemandirian serta di bawah naungan wilayah ilahi, bahkan mencapai cita-citanya, maka takwa dan iman mereka menuntut untuk melakukan rasa syukur kepada Allah Swt.

"Partisipasi rakyat Republik Islam Iran secara besar-besaran dalam Pawai 22 Bahman adalah simbol ucapan rasa syukur bangsa negara ini," ujarnya.

Hujjatul Islam Ali Akbari menuturkan, partisipasi besar masyarakat Iran dalam Pawai 22 Bahman adalah salah satu tanda kemuliaan kolektif Iran, yang sekali lagi menunjukkan persatuan dan integritas bangsa kepada dunia.

"Terlepas dari tekanan terhadap Republik Islam Iran, jutaan rakyat negara ini turun ke jalan-jalan di seluruh negeri untuk merayakan peringatan 40 tahun Revolusi Islam. Pawai besar-besaran ini membawa banyak pesan kepada musuh dan yang paling penting adalah bahwa bangsa Iran tidak akan pernah menyerah kepada mereka," tegasnya.

Ulama Iran itu juga mengingatkan pesan terbaru Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei. Dia menyebut pesan itu sebagai "peta jalan" bagi bangsa Iran dalam situasi saat ini untuk berperilaku lebih revolusioner demi kemajuan di masa depan.

"Pemimpin Besar Revolusi Islam telah mencanangkan secara ringkat peta jalan tentang cita-cita, jalan yang harus dilalui, kondisi saat ini dan tantangan ke depan yang menghadang," tuturnya.

Khatib Shalat Jumat Tehran lebih lanjut mengecam serangan keji teroris pada Rabu malam di jalan Khash-Zahedan, Provinsi Sistan Balouchestan yang merenggut nyawa 27 pasukan perbatasan Iran.

"Serangan teroris ini adalah tanda frustrasi musuh atas partisipasi jutaan warga Iran dalam Pawai 22 Bahman, di mana ini adalah partisipasi besar tersebut adalah tamparan keras dalam menghadapi kesombongan global," ujarnya.

Dia menegaskan bahwa tindakan pengecut seperti itu tidak akan pernah dapat merusak integritas dan persatuan bangsa Iran. (RA)