Prosesi Pemakaman Syuhada IRGC
Serangan bom mobil bunuh diri menghantam bus yang mengangkut 40 pasukan Unit Angkatan Darat IRGC (Korps Garda Revolusi Islam Iran) di jalan Zahedan-Khash, Iran tenggara pada Rabu petang, 13 Februari 2019.
Menurut pernyataan Unit AD IRGC, 27 pasukan penjaga perbatasan gugur syahid dan 12 lainnya terluka dalam serangan keji tersebut. Mereka diserang oleh bom mobil ketika dalam perjalanan pulang dari misi penjagaan keamanan di perbatasan. Kelompok teroris Jaish al-Zulm mengaku bertanggung jawab atas serangan itu.
Keluarga para syuhada menghadiri upacara perpisahan pada Jumat malam, 15 Februari 2019 di Isfahan. Prosesi pemakaman berlangsung pada hari Sabtu (16/2/2019) di kota Isfahan.
Serangan bom terhadap bus pasukan IRGC dianggap sebagai bentuk frustasi musuh Republik Islam Iran yang menyaksikan jutaan rakyat negara ini berpartisipasi dalam Pawai Akbar 22 Bahman memperingati Kemenangan Revolusi Islam Iran ke-40.
Sebelumnya, Komandan Senior AD IRGC Brigadir Jenderal Mohammad Pakpour mengatakan bahwa Republik Islam akan menindak tegas dan membalas kelompok teroris yang bertanggung jawab atas serangan bom di Sistan-Baluchistan.
"Balasan keras akan diberikan kepada para teroris, pendukung dan para pemimpinnya, di mana pun mereka berada. Selama ini kami selalu menepati janji kami," kata Pakpour pada hari Kamis.
Dia menambahkan, serangan teror anti-Iran yang berasal dari wilayah Pakistan telah menjadi masalah selama 20 tahun terakhir dan jika ada niat serius dan keinginan untuk memberantas terorisme di antara para politisi dan pemimpin Pakistan, maka hari ini akar terorisme itu tentunya telah tercerabut.
Pejabat tinggi militer Iran ini memperingatkan para pemimpin Pakistan bahwa jika mereka gagal mengatasi para teroris, maka para teroris itu pasti akan menimbulkan masalah bagi Pakistan itu sendiri, di mana cepat atau lambat mendatangkan malapetaka di negara itu. (RA)