Iran dan Cina; Partner Strategis di Benua Asia
(last modified Thu, 21 Feb 2019 05:54:05 GMT )
Feb 21, 2019 12:54 Asia/Jakarta
  • Ali Larijani dan Xi Jinping
    Ali Larijani dan Xi Jinping

Ketua Parlemen Republik Islam Iran dan Presiden Cina menekankan perluasan kerja sama strategis antara kedua negara.

Ali Larijani, Ketua Parlemen Republik Islam Iran hari Rabu (20/02) dalam pertemuan dengan Xi Jinping, Presiden Cina di Beijing menyinggung hubungan bersejarah dan persahabatan dua negara seraya mengatakan, "Cina adalah mitra strategis dan terpercaya Republik Islam Iran."

Presiden Cina juga menyampaikan ucapan selamat kepada bangsa dan pemerintah Iran pada peringatan 40 tahun kemenangan Revolusi Islam Iran dan mengatakan, "Cina berusaha mengembangkan hubungan strategis dengan Iran."

Iran dan Cina adalah dua negara dengan hubungan lama dan historis serta selalu berada di jalur pengembangan kerja sama. Kelanjutan kerja sama ekonomi Cina dengan Iran selama periode sanksi anti-Iran adalah tanda hubungan strategis antara kedua negara, yang dengan benar disinggung oleh presiden Cina selama pertemuan dengan Ketua Parlemen Iran.

Bendera Cina dan Iran

Pertemuan Larijani dan delegasi tingkat tinggi yang bersamanya dengan presiden Cina, dalam konteks di mana Amerika Serikat berusaha mengisolasi Republik Islam Iran dengan berbagai sanksi, menunjukkan pentingnya hubungan antara Beijing dan Tehran. Cina selalu sejalan dengan Iran selama sanksi AS dalam pelbagai periode, dan pesan kebijakan ini adalah penolakan terhadap unilateralisme dan arogansi Amerika Serikat.

Sekaitan dengan hal ini, Seyed Hossein Malaek, mantan Duta Besar Iran untuk Cina pada hari Rabu (20/02) tentang sanksi diterapkan oleh Amerika Serikat terhadap Iran dan kebijakan pemeritah Cina terhadapnya mengatakan, "Cina tidak mengakui sanksi AS secara sepihak dan memiliki kapasitas untuk menggunakannya dengan berbagai cara untuk menjaga hubungan perdagangannya dengan Iran."

Penekanan presiden Cina pada pentingnya memperluas kerja sama dengan Iran menunjukkan Cina tidak mengikuti kebijakan merusak Amerika Serikat terhadap Iran. Cina, sebagai kekuatan global dan berpengaruh di pasar ekonomi dan perdagangan selalu menentang campur tangan urusan dalam negeri negara lain.

Pandangan Iran dan Cina tentang masalah perdamaian global dan kerja sama multilateral adalah landasan bersama, dan ini telah menjadi penting bagi kedua negara untuk bekerja sama dalam berbagai bidang. Pesan dari delegasi politik yang menyertai ketua parlemen Republik Islam Iran ke Cina adalah bahwa tidak ada ancaman bagi kerja sama strategis kedua negara.

Dalam hal ini, Mohammad Javad Zarif, Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran hari Selasa (19/02) saat melakukan pertemuan dengan Wang Yi, Menteri Luar Negeri Cina di Beijing menyinggung urgensi hubungan kedua negara dan menekankan, "Republik Islam Iran memiliki hubungan paling strategis dengan Cina di dunia."

Mohammad Javad Zarif dan Wang Yi

Bidang kerja sama antara Iran dan Cina bervariasi dan selain kerja sama ekonomi dan perdagangan yang telah menjadikan Iran mitra terpercaya bagi negara ini, kedua negara di tingkat global memiliki kesamaan menyikapi isu-isu global.

Dukungan Cina untuk mempertahankan perjanjian nuklir Iran bersama dengan dukungan Rusia untuk perjanjian itu, menunjukkan bahwa kebijakan Iran untuk melihat ke Timur adalah kebijakan yang logis. Penggunaan beragam dan meyakinkan dari kapasitas global dalam kebijakan luar negeri Iran adalah prioritas dan kebijakan kebijakan ini diwakili dengan baik di tingkat parlemen dan pemerintahan yang menyertai ketua parlemen Republik Islam Iran dalam kunjungannya ke Cina.

Tags