Penekanan Rahbar akan Pentingnya Melawan Konspirasi Saudi dan UEA Memecah Belah Yaman
(last modified Wed, 14 Aug 2019 08:57:39 GMT )
Aug 14, 2019 15:57 Asia/Jakarta
  • Delegasi Ansarullah Yaman dan Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei
    Delegasi Ansarullah Yaman dan Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar saat bertemu delegasi gerakan Ansarullah Yaman menekankan bahwa Arab Saudi dan Uni Emirat Arab ingin memecah belah Yaman. Menurutnya, konspirasi ini harus dilawan dengan kekuatan, dan Yaman yang integral dan bersatu, dengan seluruh wilayahnya, harus dibela.

Rahbar, Ayatullah Sayid Ali Khamenei, Selasa (13/8/2019) dalam pertemuan itu memuji iman, perlawanan, kecerdasan dan semangat jihad rakyat Yaman dalam menghadapi agresi brutal dan luas Saudi, UEA serta para pendukungnya. Rahbar menegaskan, menjaga persatuan Yaman dengan memperhatikan keyakinan agama dan ragam etnis negara ini, membutuhkan dialog di antara rakyat Yaman sendiri.

Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dan Delegasi Ansarullah Yaman

Koalisi Saudi sejak Maret 2015 menarget Yaman dengan serangan hebat dari udara, darat dan laut. Akibat serangan brutal ini, ribuan warga Yaman tewas dan terluka. Sesuai dengan data yang disampaikan PBB, Arab Saudi pada tahun lalu membantai 729 anak-anak Yaman, sementara rezim Zionis Israel membunuh 57 anak Palestina.

Nasir al-Umrani, penulis dan analis politik Amerika Serikat dalam wawancaranya dengan Press TV mengatakan, "Banyak daftar yang diterbitkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa memperlihatkan Riyadh dan Tel Aviv menjadi yang teratas dalam daftar pembunuh anak di dunia, sementara banyak resolusi PBB dibatalkan oleh Amerika Serikat."

Dalam beberapa hari terakhir, Arab Saudi tetap melanjutkan kejahatannya dengan membombardir kawasan penduduk Saada. Kejahatan yang dilakukan ini ternyata didiamkan oleh PBB, Dewan Keamanan PBB dan lembaga-lembaga hak asasi manusia.

Ken Stone, analis Kanada mengatakan, "Perwira Amerika Serikat dan Inggris duduk di ruang komando Koalisi Saudi. Mereka menjual pesawat militer dan tempur serta peralatan militer lainnya ke koalisi Saudi dan menyediakan layanan yang diperlukan. Mereka memberikan bom dan informasi militer yang dibutuhkan oleh misi koalisi Saudi. Mereka menyelamatkan pilot pesawat tempur yang ditembak jatuh. Kapal-kapal AS membantu Arab Saudi melaksanakan blokade ilegal bahan makanan dan bantuan kemanusiaan terhadap Yaman. Menurut UNICEF, situasi kemanusiaan di Yaman sangat dahsyat, dengan rata-rata satu anak Yaman meninggal setiap 10 menit."

Republik Islam Iran menganggap perang di Yaman sebagai kejahatan yang tidak manusiawi dan menyerukan penghentian serangan terhadap Yaman, mengingat peristiwa pahit negara ini dan tanggung jawab global untuk nasib negara-negara yang tertindas.

Sehubungan dengan sikap anti-Amerika Serikat dan anti-Barat yang dijalankan Republik Islam Iran, Rahbar menuturkan, sikap ini tidak berlandaskan fanatisme, tapi bersumber dari realitas dan sepak terjang Amerika dan Barat sendiri yang meski secara lahir tampak manusiawi, merakyat dan bermoral, namun melakukan kejahatan-kejahatan paling kejam.

Patut disayangkan di dunia yang penuh dengan kekacauan politik, perang terhadap Yaman yang disponsori AS dan kebungkaman lembaga-lembaga dan negara-negara yang mengklaim pembela hak asasi manusia menyaksikan kejahatan terhadap rakyat Yaman. Pemimpin Besar Revolusi Islam telah menggambarkan ketidakpedulian dunia Barat terhadap kejahatan yang terjadi di Yaman dan Palestina sebagai contoh dari realitas dunia saat ini.

Perang di Yaman sekarang telah berubah menjadi perang yang meluas tanpa harapan kemenangan bagi Uni Emirat Arab dan Arab Saudi serta telah menjadi kasus hak asasi manusia dan internasional. Sekalipun demikian, konspirasi yang dijalankan tetap adanya. Tujuan dari UEA dan Arab Saudi adalah untuk memecah belah Yaman dan menciptakan negara selatan yang akan menjadi negara yang didominasi UEA. Dengan cara ini, Abu Dhabi dapat memasok rute perdagangan melalui pelabuhan Aden ke bagian lain dunia dan mengeksploitasi sumber daya alam Yaman.

Pasukan UEA di Yaman

Sebagian pengamat politik menyakini bahwa UEA dengan menyatakan dirinya mundur dari Yaman, sebenarnya tidak ingin keluar secara penuh dari negara ini, tapi sedang menerapkan strategi baru untuk memecah belah negara ini dan membentuk Yaman Selatan.

Sebagaimana yang dijelaskan Ayatullah Khamenei, rakyat Yaman dengan peradaban tinggi dan bersejarahnya, juga dengan semangat jihad serta perlawanannya, selama lima tahun ini membuktikan bahwa mereka memiliki masa depan yang cerah, dan akan membentuk sebuah pemerintahan yang kuat dan mengantarkannya kepada kemajuan.

Tags