Khutbah Jumat Tehran, 29 November 2019
(last modified Sat, 30 Nov 2019 11:00:46 GMT )
Nov 30, 2019 18:00 Asia/Jakarta

Khatib Shalat Jumat Tehran Hujjatul Islam Mohammad Javad Haji Aliakbari menggatakan, kerusuhan baru-baru ini di Republik Islam Iran adalah hasil dari dua tahun perencanaan dan upaya terorganisir oleh musuh untuk melatih dan mempersenjatai para perusuh.

Hal itu disampaikan Hujjatul Islam Aliakbari dalam khutbah kedua di Tehran, ibu kota Republik Islam Iran, Jumat (29/11/2019) ketika menyinggung aksi protes dan kerusuhan terbaru di negara ini setelah diumumkannya kenaikan harga bensin.

Dia menambahkan, kenaikan harga bensin memberikan kesempatan kepada musuh untuk melaksanakan kerusuhan yang telah direncanakan sebelumnya.

"Setelah dikalahkan berkali-kali oleh perlawanan yang dipimpin oleh Iran, arogansi global berusaha membuat negara ini kacau balau dan mengeksploitasi gelombang protes rakyat," kata Hujjatul Islam Aliakbari dalam khutbahnya di Mushalla Besar Imam Khomeini ra.

Dia lebih lanjut menyinggung dukungan politik dan diplomatik Amerika Serikat kepada kelompok teroris anti-Iran, Organisasi Mujahidin Khalq (MKO) yang juga dikenal sebagai Munafiqeen.

Khatib Shalat Jumat Tehran menuturkan, dalam kerusuhan baru-baru ini, para perusuh menyerang orang-orang biasa dan pasukan keamanan, tetapi rakyat Iran mengadakan pawai nasional dalam beberapa hari terakhir, dan memisahkan diri para perusuh serta menggagalkan rencana musuh.

"Rakyat Republik Islam Iran menunjukkan wawasan, kebijaksanaan, keberanian, kesabaran, dan kewaspadaan mereka sehubungan dengan kerusuhan dan hasutan baru-baru ini. Mereka dengan cepat memisahkan diri dari para perusuh dan menunjukkan bahwa mereka mempertahankan kemerdekaan negara ini jika terancam," ujarnya.

Hujjatul Islam Aliakbari juga menyinggung menurunnya kekuatan imperialisme global yang dipimpin oleh AS, dan mengatakan kebijaksanaan, pandangan jauh ke depan, ketegasan, dan pengorbanan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei telah menggagalkan plot-plot dan konspirasi musuh.

Demonstrasi baru-baru ini di Iran terjadi setelah pemerintah menaikkan harga bensin pada hari Jumat 15 November 2019 untuk melaksanakan rencana reformasi harga bahan bakar.

Unjuk rasa itu ditunggangi oleh para perusuh yang membakar bank, ATM, pertokoan, pom bensin, gedung-gedung pemerintah, ambulance dan properti publik lainnya.

Melihat hal itu, masyarakat Iran segera memisahkan diri dari para perusuh, dan jutaan rakyat negara ini turun ke jalan-jalan untuk mengecam para perusuh.

Berkat kewaspadaan masyarakat Iran dan kecepatan langkah aparat keamanan kerusuhan dengan cepat bisa diatasi. (RA)