Des 20, 2019 20:57 Asia/Jakarta

Presiden Iran Hassan Rouhani mengatakan, cara ilegal AS meninggalkan kesepakatan nuklir JCPOA, tidak membawa keuntungan bagi Washington dan bagi pihak mana pun mitra kesepakatan, dan membuktikan bahwa sanksi hanya membawa kerugian bagi semua.

Dia menyampaikan hal itu dalam konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe di Tokyo pada hari Jumat (20/12/2019).

Rouhani meminta semua negara untuk mematuhi resolusi 2231 Dewan Keamanan PBB.

Menurutnya, sanksi AS terhadap Iran adalah sebuah bentuk terorisme ekonomi, dan negara-negara yang melakukan perang anti-terorisme, harus melawan tindakan tersebut.

Iran, lanjut Rouhani, telah melakukan semua upaya untuk mempertahankan kesepakatan nuklir dalam konteks pemenuhan kepentingannya, dan kami meminta mitra lain JCPOA untuk memenuhi komitmen mereka.

"Pengurangan komitmen JCPOA oleh Iran secara bertahap, terjadi setelah AS meninggalkan kesepakatan dan keengganan Eropa untuk melaksanakan komitmennya," jelasnya.

Rouhani lebih lanjut mengatakan, Iran selalu berusaha untuk menciptakan perdamaian dan keamanan di kawasan dan dunia melalui kerja sama dengan negara-negara regional dan para tetangganya.

Dalam hal ini, ujarnya, kami telah mengirimkan surat kepada para pemimpin negara-negara regional.

Sementara itu, Shinzo Abe menyampaikan kepuasannya atas kunjungan presiden Iran ke Jepang dan mengatakan, hubungan kedua negara telah memasuki usia ke-90 tahun dan kegiatan saling kunjung dalam beberapa tahun terakhir telah memperkuat hubungan Tehran-Tokyo lebih dari sebelumnya.

Abe menekankan ketertarikan negaranya untuk memperluas hubungan dengan Iran di semua bidang.

"Tokyo bertekad untuk memperluas kerja sama dengan tehran di semua bidang," tegasnya. (RM)

Tags