Keamanan Maritim dan Kepentingan Ekonomi Global

Penerapan keamanan penuh di rute navigasi di Samudera Hindia, khususnya di Selat Hormuz, Malaka dan Bab El-Mandeb yang juga dikenal dengan segitiga emas merupakan jaminan untuk menjaga kepentingan ekonomi di tingkat global.

Laksamana Gholamreza Tahani, Sabtu (28/12/2019) dalam rapat pengarahan manuver militer bersama Iran, Rusia dan Cina menuturkan, wilayah utara Samudra Hindia merupakan salah satu jalur pelayaran terpenting dunia, dan memainkan peran kunci dalam perdagangan internasional.

Wilayah strategis samudra dunia mengingat dua faktor pembangunan dan keamanan memiliki hubungan yang tak terpisahkan dengan ekonomi wilayah sekitarnya serta dengan ekonomi global.

Kawasan Teluk Persia dan Laut Oman serta perairan yang berhubungan dengannya di Samudra Hindia juga termasuk wilayah strategis maritim. Wilayah ini memiliki urgensitas khusus terkait keamanan navigasi, perang melawan penyelundupan dan aksi pembajakan laut, penangkapan ikan, mencegah pencemaran laut dan kerja sama teknis serta profesional.

Dalam koridor ini, menjaga keamanan maritim di wilayah sekitar Republik Islam Iran mendapat perhatian khusus dari dua sisi:

Pertama: Jaminan keamanan maritim dan lalu lalang bebas pelayaran melalui rute Teluk Persia dan Laut Oman serta Selat Hormuz yang juga termasuk bagian dari keamanan Iran.

Sisi kedua: Urgensitas keamanan maritim; menjaga keamanan kolektif di wilayah. Seperti yang diungkapkan oleh Laksamana Tahani, banyak negara dunia yang melakukan pelayaran di wilayah-wilayah yang termasuk wilayah kunci di sekitar Laut Oman dan Samudra Hindia, maka dari itu menjaga keamanan laut wilayah ini sangat penting dan vital.

Wakil Koordinator Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran, Habibollah Sayyari terkait hal ini hari Sabtu (28/12) saat jumpa pers seraya mengisyaratkan bahwa banyak lembaga dan organisasi meminta Iran untuk menjamin keamanan Teluk Persia mengatakan, implementasi taktik dan strategi kami di angkatan laut sebuah teladan di tingkat dunia dan seluruh dunia mengejar program dan taktik kami untuk melawan aksi pembajakan laut. Iran pengawas Samudra Hindia dan lalu lalang kapal minyak terjadi di kawasan ini. Posisi ini sangat penting untuk memainkan peran terkait keamanan maritim.

Terkait strategi menjaga keamanan maritim di kawasan strategis banyak digulitkan pandangan dan teladan, namun tidak satupun yang mampu menjadi jaminan sejati di kawasan, tapi malah menjadi faktor pemicu instabilitas.

Republik Islam Iran meyakini bahwa menjaga keamanan kolektif hanya dapat diraih oleh negara-negara yang menginginkan perdamaian dan keamanan di kawasan. Dari sudut pandang ini, pesan manuver gabungan Iran, Rusia dan Cina yang tengah digelar dengan sandi "Sabuk Keamanan Maritim" adalah perdamaian, persahabatan dan keamanan di kawasan.

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif beberapa waktu lalu di sebuah artikelnya yang dimuat Koran al-Rai Kuwait seraya menjelaskan bahwa keamanan maritim memiliki nilai strategis di perdagangan internasional mengingatkan, keamanan berada di koridor kepercayaan dan bersandar pada rakyat serta kemampuan nasional dan memperkokoh hubungan bertetangga yang baik dengan negara-negara kawasan.

Republik Islam Iran di perairan internasional dalam koridor hukum internasional menekankan perdagangan bebas dan keamanan navigasi di kawasan strategis. Sekaitan dengan ini, Samudra Hindia yang terletak di antara tiga selat penting dan strategis di dunia yakni Selat Hormuz, Selat Malaka dan Bab El-Mandeb merupakan salah satu wilayah strategis dunia. Keamanan berkesinambungan membutuhkan pemanfaatan kapasitas internal regional dan tukar pengalaman kelautan seluruh negara di bidang ini.

Manuver maritim gabungan Iran, Cina dan Rusia digelar dengan tujuan memperkokoh dan meningkatkan pengalaman di keamanan perdagangan internasional di Samudra Hindia utara dan Laut Oman. (MF)