Jan 12, 2020 19:15 Asia/Jakarta
  • Kartunis Indonesia Jitet Koestana (kiri) dan Kartunis India Shankar Pamarthy.
    Kartunis Indonesia Jitet Koestana (kiri) dan Kartunis India Shankar Pamarthy.

Kontes Kartun dan Karikatur Trumpisme Internasional Kedua mengadakan lokakarya dengan kartunis terkenal Indonesia Jitet Koestana dan kartunis India Shankar Pamarthy.

Lokakarya diadakan pada hari Sabtu (11/1/2020) di Biro Seni dan Rumah Kartun di cabang Isfahan, Republik Islam Iran. Poster untuk lokakarya tersebut memuat karikatur Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang dibuat oleh Shankar Pamarthy.

Sementara itu, Biro Seni di Tehran menyelenggarakan kompetisi bekerja sama dengan Museum Revolusi Islam dan Museum Pertahanan Suci.

Sejumlah pengiriman ke kontes yang terpilih telah dipamerkan dalam pameran yang dibuka pada hari Sabtu di museum tersebut.

Lebih dari 600 seniman dari Iran dan negara-negara lain telah mengirimkan sekitar 1800 kartun dan karikatur ke panitia kontes.

Peran Trump dalam perang di Yaman, campur tangannya di negara-negara lain, dan hubungannya dengan Israel adalah beberapa topik utama dari Kontes Kartun dan Karikatur Trumpisme Internasional Kedua.

Beberapa karya terbaik yang dipilih oleh juri-juri terkenal yang terdiri dari Jitet Koestana dan Shankar Pamarthy telah mendapat penghargaan selama upacara pembukaan pameran. Juri-juri lainnya adalah kartunis Iran Saeed Sadeghi, Massoud Shojai, dan Hossein Niroumand. 

Angel Boligan Corbo dari Kuba, Mahmud Azadnia dari Iran dan Rodrigo Mineu dari Brazil memenangkan hadiah pertama, kedua dan ketiga di bagian kartun.

Di bagian karikatur, seniman Brasil Dalcio Machado dan Misso Avancine dan seniman Iran Arash Forughi menempati posisi pertama hingga ketiga secara berurutan.

Acara penutupan Kontes Kartun dan Karikatur Trumpisme Internasional Kedua berlangsung di Aula Khelej-e Fars, Museum Pertahanan Suci, Tehran pada Sabtu. Kontes ini diikuti oleh 70 negara.  

Pada acara penutupan, penyelenggara kontes tersebut mengatakan, berdasarkan kebijakan Trump seperti Islamphobia, terorisme, dan pelanggaran Hak Asasi Manusia, maka kami mengatur galeri kontes agar menarik seniman asing, di mana dalam kontes pertama, 76 seniman asing berpartisipasi, dan hal ini membuat geram media arus utama Barat dan AS.

Jitet Koestana memiliki nama asli Koestana lahir di Semarang, Jawa Tengah, pada 4 Januari 1967. Namanya dikenal sebagai kartunis yang karyanya menghiasi sejumlah media massa nasional. Dia beberapa kali meraih penghargaan atas karya-karyanya.

Jitet meraih banyak penghargaan dalam kompetisi kartun internasional dan tercatat di Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai peraih penghargaan internasional terbanyak yakni 36 buah (1998).

Kemudian karyanya tampil sebagai peraih Grand Prize di ajang Seoul International Cartoon Festival - Korea Selatan (1997), Grand Prize di ajang Cordoba International Cartoon Festival - Spanyol (2000), Grand Prize di Syria International Cartoon Contest - Suriah (April 2005) dan kembali meraih Golden Prize di ajang The 9th Kyoto International Cartoon Exhibition - Jepang (2010).

Selain sebagai kartunis, Jitet menulis beberapa buku bersama beberapa penulis di antaranya Jiddu Krishnamurti Revolusi (1999) yang di tulisnya bersama Darminto M. Sudarmo, Indonesian Damn Good Cartoon - Kumpulan Kartun Juara (2010), yang di tulisnya bersama Arif Sutristanto, Didie SW, dan Thomdean. Dia juga kerap di undang untuk menjadi tim juri Festival Kartun tingkat Internasional. (RA)

 

Tags