Iran: JCPOA Tak Membuahkan Hasil Karena Eropa Ikuti Dikte AS
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Republik Islam Iran Sayid Abbas Mousavi mengatakan, strategi dan inisiatif Tehran dalam perjanjian nuklir JCPOA (Rencana Aksi Komprehensif Bersama) belum mencapai hasilnya disebabkan Eropa tidak memiliki independensi dalam kebijakannya dan menuruti dikte Amerika Serikat.
Hal itu diungkapkan Mousavi dalam jumpa pers pada hari Senin (20/1/2020). Dia menambahkan, jika JCPOA dianggap penting bagi Eropa sebagai hasil dari multilateralisme, maka mereka harus melakukan tindakan nyata terkait hal ini.
Jubir Kemlu Iran menuturkan, Eropa harus melaksanakan kewajiban-kewajibannya dalam JCPOA dan memutuskan untuk independen dalam mengambil kebijakan atau mengikuti kebijakan AS.
Mousavi lebih lanjut meyinggung rencana kunjungan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif untuk berpartisipasi dalam the World Economic Forum ke-50, yang akan diadakan 21-24 Januari di Davos, Swiss.
"Meskipun ada undangan resmi untuk Tuan Zarif, namun agenda yang telah dirancang dalam forum ini diubah secara sepihak, sehingga kunjungan Menlu Iran tidak dapat dilakukan," ujarnya.
Mousavi lebih lanjut menegaskan, keamanan dan kedaulatan nasional Irak serta integritas wilayah negara ini penting bagi Republik Islam.
"Republik Islam Iran selalu menuntut tidak adanya intervensi pasukan asing di Irak," tegas jubir Kemlu Iran itu.
Mousavi juga menyinggung kehadiran militer Korea Selatan di Teluk Persia, dan mengatakan, Iran telah menyampaikan kepada pemerintah Korsel bahwa langkah tersebut tidak dapat diterima, dan tindakan itu mendukung petualangan AS, dan tidak sejalan dengan hubungan lama dan bersahabat antara Tehran dan Seoul.
Di bagian lain pernyataannya, jubir Kemlu Iran menegaskan agar peristiwa jatuhnya pesawat Ukraina di Tehran tidak dipolitisasi.
Mousavi menuturkan, hari ini, Senin, Menteri Jalan Raya dan Pembangunan Perkotaan Iran akan mengunjungi Ukraina guna menyampaikan pesan Presiden Iran Hassan Rouhani terkait peristiwa jatuhnya pesawat itu kepada mitranya di Kiev. (RA)
