Kekebalan Industri Nuklir Iran dari Sanksi AS
(last modified Fri, 31 Jan 2020 09:46:09 GMT )
Jan 31, 2020 16:46 Asia/Jakarta
  • Kekebalan Industri Nuklir Iran dari Sanksi AS

Departemen Keuangan AS dalam sebuah tindakan ilegal baru-baru ini, menjatuhkan sanksi terhadap Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) dan direkturnya, Ali Akbar Salehi.

Wakil Khusus AS untuk Urusan Iran, Brian Hook pada Kamis (30/1/2020) mengklaim bahwa AEOI berperan penting dalam pelanggaran Tehran terhadap perjanjian nuklir JCPOA.

"Ketua AEOI memimpin langsung pemasangan sentrifugal baru yang canggih untuk meningkatkan kapasitas pengayaan uranium," ujarnya.

Dalam menanggapi sanksi tersebut, juru bicara AEOI Behrouz Kamalvandi menegaskan program nuklir damai Iran akan dilanjutkan sesuai kebutuhannya dan dengan kekuatan yang lebih besar.

Tekanan maksimum dan sanksi telah menjadi instrumen AS dalam melawan Iran setelah Gedung Putih meninggalkan JCPOA. Pemerintahan Donald Trump berusaha menghancurkan perjanjian internasional ini dan sebagai langkah pertama, ia mengumumkan penarikan AS dari JCPOA pada Mei 2018 untuk membuka jalan mengejar mimpi-mimpinya.

Langkah kedua, pemerintahan Trump memberlakukan berbagai sanksi ketat terhadap Iran dengan harapan memaksa Tehran duduk di meja perundingan dengan Washington.

Langkah tersebut secara praktis telah gagal, dan hari ini Iran terus melanjutkan kegiatan nuklir damainya meskipun berada di bawah sanksi. Para pakar Iran juga menguasai masalah pengembangan dan riset di bidang industri strategis ini.

Organisasi Energi Atom Iran (AEOI).

Republik Islam mengambil lima langkah untuk mengurangi komitmen perjanjian nuklir, dan langkah terakhir ditandai dengan meninggalkan semua pembatasan yang ada dalam JCPOA.

Tehran sekarang melanjutkan kegiatan nuklir damainya tanpa pembatasan apapun dan memperkaya uranium sesuai dengan kebutuhannya, tidak lagi mengikuti ketetapan perjanjian nuklir.

Setelah dua kebijakannya (tekanan maksimum dan sanksi) secara praktis telah gagal, pemerintahan Trump mengambil langkah ketiga dengan mengancam tiga kekuatan Eropa agar mereka keluar dari JCPOA sehingga sebuah kesepakatan baru yang sesuai dengan selera Trump bisa dinegosiasikan.

Upaya Trump untuk mencapai kesepakatan baru menjadi sebuah mimpi dan ilusi, karena Republik Islam tidak akan melakukan negosiasi ulang mengenai JCPOA. Trump terus bermain dengan sanksi demi mencapai tujuannya dalam menghadapi Iran, termasuk sanksi baru terhadap AEOI dan Ali Akbar Salehi.

Dalam masalah JCPOA, Iran tidak akan masuk ke dalam permainan baru untuk memenuhi kepentingan nasionalnya. Tekanan politik dan ekonomi AS tidak akan mempengaruhi tekad Iran dalam memajukan kegiatan nuklir damainya dan secara tegas melanjutkan jalan ini.

Kesuksesan Iran di bidang nuklir damai menunjukkan bahwa industri ini telah kebal terhadap sanksi Amerika dan tidak dapat dihentikan. (RM)

Tags