Pars Today

Menteri Luar Negeri Republik Islam Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, prakarsa Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Khamenei terkait referendum di Palestina merupakan inisiatif paling rasioonal dan mekanisme paling efektif untuk menyelesaikan isu Palestina.

IRNA melaporkan, Zarif Selasa (04/02) di sela-sela acara pembukaan komunitas ilmiah diplomasi Iran di Tehran menambahkan, AS dengan memaparkan rencana kesepakatan abad telah kehilangan posisinya sebagai anggota di proses penyelesaian isu Palestina dan mengindikasikan bahwa Washington bahkan lebih keras dari Israel dalam mengabaikan hak-hak bangsa Palestina dan perampokan tanah bangsa tertindas ini.

"Saat ini hanya bangsa Palestina yang berhak menentukan masa depan mereka," papar Mohammad Javad Zarif.

Presiden Amerika Serikat Donald Trump baru-baru ini meresmikan rencananya "Kesepakatan Abad" yang mencakup aneksasi Quds dan distrik Zionis yang ada di Tepi Barat ke Israel serta mengabaikan hak kepulangan pengungsi Palestina.

Kepala diplomasi Iran ini saat merespon sikap Eropa memanfaatkan mekanisme penyelesaian sengketa di JCPOA mengatakan, Eropa tidak memiliki tempat untuk menggulirkan klaimnya di koridor pasal 36, karena Iran telah menggulirkan mekanisme ini setelah AS keluar dari JCPOA sebagi respon atas pelanggaran Washington dan Eropa. (MF)