Iran Minta Pejabat AS Berhenti Menguliahi Negara Lain
(last modified 2020-06-01T04:43:54+00:00 )
Jun 01, 2020 11:43 Asia/Jakarta
  • Ilustrasi aksi protes di Amerika.
    Ilustrasi aksi protes di Amerika.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Sayid Abbas Mousavi meminta Barbara Slavin, jurnalis Amerika dan anggota Dewan Atlantik, untuk tidak bersikap sombong mengenai kondisi rasisme di Amerika Serikat.

Sebelum ini, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif dalam sebuah tweet pada Sabtu lalu, menyerukan dunia berperang melawan rasisme.

Barbara Slavin kemudian bereaksi terhadap tweet Zarif dengan menulis, "Perbaiki negara Anda sendiri dulu. Kami akan memperbaiki negara kami."

Jubir Kemenlu Iran pada Ahad (31/5/2020) malam, membalas cuitan Slavin dengan mengatakan, "Anda sudah terbiasa menguliahi orang lain sehingga canggung jika ada orang yang mengingatkan kalian. Jangan terlalu angkuh untuk menasihati Iran."

"Ketika berbicara tentang masalah ketidakamanan dan instabilitas global, maka Amerika harus membayar lebih untuk menutupi dosa-dosanya," tegas Mousavi.

Amerika, lanjutnya, tidak memiliki demokrasi, Hillary Clinton meraih suara rakyat, tetapi Donald Trump yang memenangi pemilu presiden AS.

Hampir 1.400 orang ditangkap di seluruh Amerika dalam unjuk rasa untuk memprotes kematian pria kulit hitam, George Floyd di tangan seorang polisi Amerika.

Polisi AS menembakkan gas air mata dan bom asap serta menggunakan pentungan untuk membubarkan massa yang menolak penerapan jam malam di hampir 25 kota, termasuk Chicago, Atlanta, Los Angeles, Louisville, San Francisco dan Denver. (RM)

Tags