Menelisik Perspektif Konstruktif dalam Hubungan Iran-IAEA
https://parstoday.ir/id/news/iran-i84973-menelisik_perspektif_konstruktif_dalam_hubungan_iran_iaea
Hubungan antara Republik Islam Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) selama satu setengah tahun terakhir menunjukkan tren negatif. Hal itu terjadi di masa kepemimpinan Rafael Grossi di lembaga ini. Karena lembaga ini menerima pengaruh tekanan tekanan politik dan presentasi beberapa tuduhan yang tidak berdasar di masa lalu.
(last modified 2025-10-19T09:24:41+00:00 )
Sep 06, 2020 09:00 Asia/Jakarta
  • Republik Islam Iran dan Badan Energi Atom Internasional
    Republik Islam Iran dan Badan Energi Atom Internasional

Hubungan antara Republik Islam Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) selama satu setengah tahun terakhir menunjukkan tren negatif. Hal itu terjadi di masa kepemimpinan Rafael Grossi di lembaga ini. Karena lembaga ini menerima pengaruh tekanan tekanan politik dan presentasi beberapa tuduhan yang tidak berdasar di masa lalu.

Tetapi bagaimanpun juga, pandangan negatif ini telah berubah selama kunjungan Direktur Jenderal IAEA ke Tehran baru-baru ini dan kesepakatan yang dicapai selama negosiasi teknis dan pengamanan antara Iran dan IAEA. Deklarasi Tehran dan sekarang Deklarasi Wina menandai awal dari babak baru dalam hubungan Iran-IAEA.

Ali Akbar Salehi dan Rafael Grossi

Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) pada hari Jumat (04/09/2020) menyambut baik kesepakatan yang dicapai antara Tehran dan IAEA dan Deklarasi Tehran dalam laporannya tentang Perjanjian Pengamanan NPT dengan Republik Islam Iran.

Republik Islam Iran dan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengeluarkan pernyataan bersama pada 26 Agustus di akhir kunjungan dua hari Direktur Jenderal IAEA ke Tehran.

"Iran akan secara sukarela memberi akses dua lokasi yang ditunjuk oleh Badan dan akan memfasilitasi kegiatan verifikasi Badan untuk menyelesaikan masalah ini," kata pernyataan itu.

Kazem Gharib Abadi, Duta Besar dan Perwakilan Tetap Iran untuk organisasi internasional di Wina, juga mengatakan kepada wartawan, "Laporan Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional tentang Perjanjian Pengamanan NPT dengan Republik Islam menguraikan pandangan konstruktif untuk hubungan antara Iran dan IAEA."

Pernyataan Tehran menunjukkan bahwa Republik Islam Iran tidak memiliki masalah dengan IAEA dalam hal kerja sama dan akses konvensional.

Menteri Luar Negeri Iran Zarif mentwitt tentang ini, "Kami tidak menyembunyikan apa pun dan bahwa solusi yang dapat diterima adalah mungkin. Salah satu caranya adalah mencoba mencapai kesepakatan dengan agensi. Jika kesepakatan tercapai, front anti-Iran yang coba dibiarkan terbuka oleh Amerika Serikat akan ditutup."

Dalam menganalisis masalah ini, ada dua asumsi yang kuat dan hampir pasti tentang tujuan AS melawan Iran.

Asumsi pertama adalah menciptakan konfrontasi antara Iran dan IAEA, yang merupakan opsi yang disukai oleh pejabat pemerintahan Trump dan beberapa elemen ekstremis di Kongres AS.

Asumsi kedua adalah memperkuat proses mengisolasi Iran di panggung internasional masih menjadi salah satu opsi di meja Amerika.

Tetapi baik dalam asumsi pertama dan kedua, Amerika Serkiat  tidak mencapai hasil yang diinginkan. Amerika Serikat kini telah gagal dalam proyeknya untuk menghancurkan hubungan Iran-IAEA, menyusul dua kegagalan besar di Dewan Keamanan, termasuk penolakan serius terhadap perpanjangan embargo senjata Iran dan kegagalan menggunakan mekanisme Snapback.

Amerika Serikat ingin menggunakan penyelidikan Badan Energi Atom Internasional ke Iran sebagai alat untuk mendiskreditkan IAEA dan membenarkan kebijakan tekanan maksimumnya.

Kelsey Davenport, Direktur Kebijakan Pengendalian Senjata Nuklir Asosiasi Kontrol Senjata Washington meyakini bahwa kepatuhan Iran pada kewajiban pengamanan berkontribusi pada upaya negara-negara untuk menolak tekanan AS untuk menerapkan sanksi PBB.

Kelsey Davenport, Direktur Kebijakan Pengendalian Senjata Nuklir Asosiasi Kontrol Senjata Washington

Dengan memenuhi komitmen pengamanannya, Iran sebenarnya telah memperkuat upaya troika Eropa untuk menjaga ketertiban, sehingga menghalangi jalan bagi Amerika Serikat untuk menyalahgunakan Dewan Keamanan dan segera memberlakukan kembali sanksi PBB terhadap Iran.

Sekarang, seperti yang dicatat oleh Duta Besar Iran dan Perwakilan Tetap untuk Badan Energi Atom Internasional di Wina, Iran mengharapkan Deklarasi Bersama dan laporan Direktur Jenderal menjadi langkah kunci dalam menormalisasi masalah pengamanan terkait Iran di Badan Energi Atom Internasional melalui implementasi independen, tidak memihak dan profesional terhadap perjanjian dan komitmen.