Rafael Grossi, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional menekankan bahwa tidak ada bukti pembangunan senjata nuklir di Iran, dan mengatakan bahwa ketegangan baru-baru ini tidak mengganggu proses pemantauan lembaganya terhadap program nuklir Iran.
Penetapan tanggal 20 Farvardin dalam kalender resmi Republik Islam Iran sebagai Hari Nasional Teknologi Nuklir merupakan hasil upaya berkelanjutan para ilmuwan Iran di bidang industri nuklir, industri yang kini prestasinya semakin meningkat setiap harinya.
Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional mengklaim Iran sedang meningkatkan cadangan uraniumnya sebesar 60%, tapi telah memperlambat produksi produk ini.
Dalam suratnya kepada Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional, Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) menuntut badan tersebut untuk mengangkat konsekuensi bahaya yang ditimbulkan oleh penggunaan atau ancaman penggunaan senjata nuklir oleh rezim Zionis terhadap rakyat Palestina di Jalur Gaza ke Dewan Keamanan PBB.
Pada suatu sore yang hujan di Shenzhen, para penumpang yang lembap berdesak-desakan menuju bus-bus kota besar itu, yang merupakan prajurit revolusi listrik untuk jaringan transportasi umum Cina yang boros batu bara.
Ketua Organisasi Energi Atom Iran (AEOI) mengatakan, "Iran tidak berusaha membuat senjata nuklir dan selalu mengupayakan energi nuklir untuk tujuan damai."
Perwakilan Iran di organisasi internasional yang berbasis di Wina dan di Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengatakan, Tehran berhak untuk membalas setiap tindakan negatif terhadapnya.
Dirjen Badan Energi Atom Internasional, IAEA mengatakan, kerja sama teknis dan ilmiah Republik Islam Iran, dan IAEA akan terus berlanjut.
Ketua Organisasi Energi Atom Iran, AEOI menggelar jumpa pers bersama dengan Dirjen Badan Energi Atom Internasional, IAEA, Rafael Grossi.
Ketua Organisasi Energi Atom Iran, AEOI mengatakan, Republik Islam Iran masuk lima besar negara dunia di bidang produksi radiofarmaka.