IAEA: Perisai Pelindung PLTN Chernobyl Rusak
https://parstoday.ir/id/news/daily_news-i181622-iaea_perisai_pelindung_pltn_chernobyl_rusak
Pars Today - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa perisai pelindung di PLTN Chernobyl di Ukraina, yang dibangun untuk menahan pelepasan material radioaktif dari bencana tahun 1986, rusak akibat serangan pesawat tak berawak dan tidak lagi dapat berfungsi.
(last modified 2025-12-06T04:26:47+00:00 )
Des 06, 2025 11:24 Asia/Jakarta
  • PLTN Chernobyl
    PLTN Chernobyl

Pars Today - Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) menyatakan bahwa perisai pelindung di PLTN Chernobyl di Ukraina, yang dibangun untuk menahan pelepasan material radioaktif dari bencana tahun 1986, rusak akibat serangan pesawat tak berawak dan tidak lagi dapat berfungsi.

Menurut laporan IRNA dari Reuters, IAEA menyatakan bahwa inspeksi struktur baja di PLTN tersebut pekan lalu menunjukkan bahwa serangan pesawat tak berawak pada bulan Februari telah menyebabkan keruntuhan struktur tersebut.

Direktur Jenderal IAEA mengatakan dalam sebuah pernyataan, "Tim inspeksi mengonfirmasi bahwa struktur pelindung telah kehilangan fungsi keselamatan utamanya, termasuk kemampuannya untuk melindungi reaktor yang rusak di PLTN tersebut. Inspeksi juga menunjukkan bahwa tidak ada kerusakan permanen pada kolom atau sistem pemantauan."

Rafael Grossi menambahkan, "Perbaikan awal telah dilakukan, tetapi rekonstruksi komprehensif masih diperlukan untuk mencegah kerusakan lebih lanjut dan memastikan keselamatan nuklir jangka panjang."

Perserikatan Bangsa-Bangsa melaporkan pada 14 Februari bahwa para pejabat Ukraina mengatakan sebuah pesawat tanpa awak (drone) peledak telah menghantam PLTN itu yang menyebabkan kebakaran dan merusak perisai pelindung di sekitar reaktor nomor empat, yang hancur dalam bencana tahun 1986.

Para pejabat Ukraina mengklaim serangan pesawat tanpa awak tersebut dilakukan oleh Rusia, sebuah klaim yang dibantah oleh Moskow.

Perserikatan Bangsa-Bangsa menambahkan bahwa tingkat radiasi di PLTN tersebut tetap normal dan stabil, tanpa laporan kebocoran radioaktif.

Ledakan Chernobyl tahun 1986 menyebarkan radiasi ke seluruh Eropa, mendorong otoritas Soviet untuk memobilisasi sejumlah besar pasukan dan peralatan untuk menangani kecelakaan itu. Reaktor terakhir yang beroperasi di PLTN tersebut ditutup pada tahun 2000.

Rusia menduduki PLTN Chernobyl dan daerah sekitarnya selama lebih dari sebulan pada minggu-minggu awal perang dengan Ukraina, yang dimulai pada Februari 2022.(sl)