Besok, Warga Iran Protes Penghinaan Nabi Muhammad Saw
https://parstoday.ir/id/news/iran-i85101-besok_warga_iran_protes_penghinaan_nabi_muhammad_saw
Rakyat Iran akan melakukan unjuk rasa protes di seluruh negeri besok (Kamis, 10/09/2020) sebagai tanggapan atas penghinaan majalah Perancis kepada Nabi Muhammad Saw.
(last modified 2025-12-03T09:58:15+00:00 )
Sep 09, 2020 18:46 Asia/Jakarta
  • Rakyat Iran melakukan pawai
    Rakyat Iran melakukan pawai

Rakyat Iran akan melakukan unjuk rasa protes di seluruh negeri besok (Kamis, 10/09/2020) sebagai tanggapan atas penghinaan majalah Perancis kepada Nabi Muhammad Saw.

Majalah Perancis Charlie Hebdo baru-baru ini menerbitkan ulang kartun kontroversial yang menghina tentang Nabi Muhammad Saw dalam tindakan yang kurang ajar.

Menurut laporan IRNA, Nosratollah Lotfi, Wakil Ketua Dewan Koordinasi Lembaga Dakwah Islam Iran, mengatakan pada hari Rabu (09/09/2020) bahwa setelah Pemimpin Besar Revolusi Islam mengeluarkan pesan yang mengutuk penghinaan terhadap Nabi Saw, berbagai kelompok mengumumkan kesiapan mereka untuk berpawai dan melakukan aksi protes.

Rakyat Iran melakukan pawai

Besok (Kamis, 10/09) aksi unjuk rasa dijadwalkan akan diadakan secara nasional di Iran untuk menyatakan berlepas tangan dari Amerika Serikat dan rezim Zionis.

Lotfi, sementara itu, mengklarifikasi bahwa unjuk rasa rakyat Iran akan digelar dengan mempertimbangkan jarak sosial.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei dalam pesannya hari Selasa (08/09/2020) mengecam penistaan terbaru sebuah majalah Prancis terhadap Rasulullah Saw, seraya menyatakan, "Kebijakan yang sepenuhnya anti Islam oleh Zionis dan pemerintah arogan merupakan faktor aksi permusuhan seperti ini yang terkadang muncul."

"Gerakan ini di fase saat ini juga dapat menjadi motivasi untuk menyimpangkan opini bangsa dan pemerintah Asia Barat dari peran busuk Amerika Serikat dan Zionis bagi kawasan ini," ungkap Rahbar.

Ayatullah Khamenei menekankan bahwa bangsa Muslim khususnya negara-negara Asia Barat selain mempertahankan kewaspadaan dalam isu-isu kawasan sensitif ini, juga tidak boleh melupakan permusuhan elit politik dan pemimpin Barat terhadap Islam dan umat Muslim.