Penjelasan Gharib Abadi Soal Hasil Sidang Dewan Gubernur IAEA
Duta Besar Iran dan perwakilan tetap untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina menjelaskan hasil pertemuan Dewan Gubernur Badan Energi Atom Internasional (IAEA).
Pertemuan Dewan Gubernur IAEA pada September dimulai Senin lalu di Wina dan berakhir pada Jumat (18/09/2020).
“Pada sidang Dewan Gubernur Badan Tenaga Atom Internasional, dibahas berbagai isu seperti "Program IAEA Menghadapi Corona, Keselamatan dan Keamanan Nuklir, Sains dan Teknologi dan Aplikasi Nuklir, penerapan pengamanan IAEA di Asia Barat, verifikasi implementasi JCPOA berdasarkan Resolusi Dewan Keamanan PBB 2231, implementasi pengamanan di Korea Utara, implementasi pengamanan di Suriah, nota kesepakatan pengamanan dengan Iran," ungkap Kazem Gharib Abadi, Duta Besar Iran dan perwakilan tetap untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina.
Gharib Abadi menambahkan bahwa lebih dari lima puluh pidato tentang JCPOA dibuat oleh anggota Dewan Gubernur dan anggota IAEA pada pertemuan tersebut. Terlepas dari pernyataan Amerika Serikat, rezim Zionis, dan satu atau dua negara Arab, aspek utama dari pernyataan ini berfokus pada kebutuhan untuk mempertahankan JCPOA sebagai pencapaian penting multilateralisme, serta kritik terhadap penarikan sepihak AS dari perjanjian tersebut.
Gharib Abadi mencatat bahwa situasi rezim Zionis juga dibahas dalam pertemuan tersebut, seraya mengklarifikasi bahwa berbagai pernyataan kelompok dan individu yang berfokus pada pengungkapan keprihatinan atas akuisisi senjata nuklir oleh rezim Zionis dan perlunya memasukkkan tanpa syarat dan segera ke perjanjian NPT.
Duta besar dan perwakilan tetap Iran untuk organisasi internasional yang berbasis di Wina juga mengatakan bahwa, untuk pertama kalinya, masalah Arab Saudi di Dewan Gubernur secara resmi diangkat oleh Iran dan menjadi agenda masalah lainnya, dan IAEA serta anggotanya diminta untuk memastikan pelaksanaan kegiatan pengamanan di Arab Saudi.