Ikrar Keseriusan Membalas Teror Syahid Soleimani
(last modified Sun, 20 Sep 2020 13:10:32 GMT )
Sep 20, 2020 20:10 Asia/Jakarta
  • Letjend Syahid Qassem Soleimani
    Letjend Syahid Qassem Soleimani

Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang selama ini menggunakan berbagai cara untuk menakuti Iran dengan semua ancamannya, dalam beberapa hari terakhir kembali mengancam Tehran.

Majalah Amerika, Politico, minggu lalu tanpa menunjukkan bukti apapun, dan sekadar membuka kesempatan kepada Trump untuk unjuk gigi menjelang pemilu presiden negara itu November 2020 mendatang, mengklaim bahwa Iran berusaha meneror duta besar Amerika untuk Afrika Selatan demi menuntut balas gugurnya Letjend Syahid Qassem Soleimani.

Di hadapan pendukungnya di Wisconsin, Trump mengutip Politico dan mengatakan, kami akan memberikan pukulan ribuan kali lebih keras dari yang pernah mereka rasakan sampai saat ini.

Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, Mayjend Hossein Salami, Sabtu (19/9/2020) mengatakan, pembalasan gugurnya Syahid Letjend Qassem Soleimani pasti, serius dan nyata.

Teror Jenderal Soleimani pada Januari 2020 lalu adalah sebuah kejahatan besar, dan lima hari setelahnya Iran memberikan pembalasan pertama dengan membombardir pangkalan militer terbesar Amerika di Irak, Ayn Al Assad.

Dewan Tinggi Keamanan Nasional Iran dalam hal ini telah mengambil keputusan tepat, dan menghadapkan Amerika dengan langkah pembalasan Iran di waktu dan tempat yang tepat.

Poin penting dari pembalasan mematikan Iran terhadap segala bentuk ancaman, di berbagai level, adalah kesiapan pertahanan pencegahan, dan jika diperlukan kekuatan serangan Iran akan digunakan untuk mengatasi ancaman.

Statemen Komandan IRGC untuk menjawab ancaman Trump mengandung sejumlah poin strategis dan penting, jika dilihat dari beberapa sisi terkait pengenalan sempurna situasi sulit Amerika di kawasan.

Mayjend Salami menuturkan, hari ini saham Amerika di dunia sedang mengecil, dikarenakan munculnya kekuatan-kekuatan baru, dan karena Islam yang memainkan peran peradaban dalam bentuk sebuah kekuatan.

Anthony H. Cordesman, analis di Pusat Studi Strategis, dan Internasional, Amerika menyinggung kemampuan militer Iran dan mengatakan, jika petualangan militer dilakukan terhadap Iran, maka Tehran akan menciptakan gempa bumi di kawasan, pasalnya Iran memiliki sejumlah banyak skenario militer untuk menargetkan fasilitas Amerika di kawasan.

Staf Gabungan Angkatan Bersenjata Iran menegaskan bahwa statemen Komandan IRGC mengingatkan doktrin kekuatan militer Iran, pada saat yang sama balasan tegas atas kecongkakan Trump yang mengira bisa menakuti rakyat Iran dengan ancaman. (HS)

 

Tags