Pengakuan Terakhir Mata-mata Israel Sebelum Meninggalkan Iran
(last modified Thu, 26 Nov 2020 09:24:10 GMT )
Nov 26, 2020 16:24 Asia/Jakarta

Seorang mata-mata berkewarganegaraan ganda yang bekerja untuk rezim Zionis Israel telah dibebaskan pada hari Rabu, 25 November 2020 dalam sebuah proses pertukaran tahanan dengan tiga warga Iran yang ditahan di luar negeri atas tuduhan tak berdasar dan tanpa bukti.

Seperti dilaporkan IRIB, Rabu (25/11/2020), Kylie Moore-Gilbert, warga negara Australia-Inggris, ditangkap oleh Dinas Intelijen Iran pada 21 September 2018, karena melakukan spionase dan mengumpulkan informasi di Iran dengan kedok kegiatan riset dan studi Islam.

Sebelum meninggalkan Iran, Moore-Gilbert di depan rumah tahanan Evin di Tehran, mengatakan, pada September 2018, saya datang ke Iran. 2 tahun tiga bulan lalu, lanjutnya, saya telah mengunjungi beberapa negara Arab, Iran dan Israel dan Turki.

Moore-Gilbert lahir pada tahun 1987 di Australia. Dia dilahirkan dalam keluarga Kristen, tetapi kemudian dipaksa pindah ke agama Yahudi karena tuntutan pekerjaannya.

Kegiatan spionase di Suriah merupakan misi pertama yang diberikan Dinas Intelijen Militer Israel (Aman) kepada Moore-Gilbert. Setelah kembali dari Suriah, dia bertugas menginterogasi beberapa imigran dan tahanan Iran untuk menyempurnakan pelatihan interogasi dan meningkatkan pengetahuannya tentang Iran.

Dengan kedok penelitian dan kegiatan akademis, wanita tersebut datang ke Iran untuk kegiatan riset di Universitas Mazhab Islam di Tehran. Dalam kunjungan pertamanya ke Iran, dia tidak melakukan kegiatan khusus dan meninggalkan negara ini setelah menetap sebentar. Dalam kunjungan kedua, dia datang ke Iran selama bulan Muharram atas saran dari Dinas Intelijen Militer Israel.

Moore-Gilbert tidak menyadari sedang diawasi oleh Dinas Intelijen Iran. Dia mendatangi tempat-tempat suci, Huseiniyah, dan destinasi wisata untuk menyamarkan kehadirannya di Iran.

Kali ini Moore-Gilbert berusaha mendapatkan informasi tentang ekonomi dan militer Iran serta front perlawanan dengan cara membangun komunikasi dengan beberapa individu dan target. Kegiatannya berhasil digagalkan dan dia ditangkap oleh Dinas Intelijen Iran.

Lewat proses pengadilan, mata-mata berkewarganegaraan ganda ini dijatuhi hukuman 10 tahun penjara atas tuduhan menyerang keamanan nasional Iran melalui kerja sama intelijen dengan rezim Zionis.

Dia telah menjalani hukuman selama dua tahun dan pada akhirnya dibebaskan dalam sebuah proses pertukaran dengan tiga pelaku ekonomi Iran, yang ditahan dengan alasan menghindari sanksi. (RA)

Tags