Syahid Soleimani, Simbol Perlawanan terhadap Imperialisme AS
(last modified Wed, 23 Dec 2020 14:28:29 GMT )
Des 23, 2020 21:28 Asia/Jakarta

Komandan Pasukan al-Qods Garda Revolusi Islam Iran (IRGC) Letnan Jenderal Qassem Soleimani, dan Wakil Ketua Hashd Al Shaabi Irak Abu Mahdi al-Muhandis, bersama delapan pengawal mereka gugur syahid pada hari Jumat (3/1/2020).

Mereka gugur dalam serangan udara militer Amerika Serikat di Baghdad, ibu kota Irak. Pembunuhan ini dilakukan atas perintah langsung Presiden AS Donald Trump. Letjen Soleimani berkunjung ke Irak atas undangan resmi pemerintah Baghdad.

Letjen Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis sangat populer karena peran kunci mereka dalam membasmi kelompok teroris takfiri Daesh (ISIS) yang disponsori AS di kawasan.

Syahid Soleimani merupakan simbol perlawanan terus-menerus terhadap imperialisme AS. Dia tidak hanya menjadi tokoh kunci dalam penghancuran kelompok teroris Daesh, tetapi juga dalam membantu perjuangan rakyat Palestina.

Baru-baru ini, anggota senior Jihad Islam Palestina Khaled al-Batsh menyebut syahid Qassem Soleimani sebagai pelopor kemajuan semua kelompok perlawanan di kawasan.

Al-Batsh, seperti dilaporkan laman al-I'lam al-Harbi, Rabu (23/12/2020) mengatakan Komandan Pasukan Quds Iran Letjen Soleimani adalah arsitek yang memajukan semua kelompok perlawanan termasuk Brigade al-Quds, Brigade Izzuddin Qassam, Brigade Syuhada al-Aqsa, Brigade Abu Ali Mustafa, Brigade Nasser Salahuddin, Hizbullah, dan semua cabang kelompok perlawanan di kawasan.

"Syahid Soleimani adalah seorang insinyur poros perlawanan. AS menyadari kedudukan dia setelah melihat pengaruhnya yang besar di medan perang melawan Zionis-Amerika dan dukungannya kepada kelompok perlawanan Palestina," ujar al-Batsh.

Dia menegaskan bahwa gugurnya syahid Soleimani tidak berpengaruh pada perlawanan. Syahid mulia ini dan para pemimpin perlawanan lainnya di Lebanon dan Palestina adalah tokoh kubu perlawanan dan perjuangan mereka akan terus berlanjut.

Berbicara tentang ancaman rezim Zionis, anggota senior Jihad Islam Palestina ini mengatakan kelompok perlawanan tidak akan duduk menyaksikan serangan Israel.

"Semua elemen sipil dan bersenjata kubu perlawanan akan turun ke medan dan mereka tetap memegang prinsip-prinsipnya meskipun minim sarana dan situasi sulit saat ini," pungkasnya.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran Ayatullah Uzma Sayid Ali Khamenei mengatakan, para pelaku pembunuhan Letjen Qassem Soleimani harus dibalas, dan pembalasan ini akan dilakukan dalam waktu yang tepat.

Ayatullah Khamenei dalam pertemuan dengan panitia penyelenggara haul Syahid Qassem Soleimani dan keluarga beliau hari Rabu (16/12/2020) menyebut Syahid Soleimani sebagai pahlawan bangsa Iran dan umat Islam.

"Mengingat Syahid [Soleimani] orang yang merakyat dan dicintai rakyat, maka potensi ini harus memanfaatkan dengan mengerahkan upaya budaya dan kreativitasnya," ujarnya.

Mengenai posisi Syahid Soleimani sebagai pahlawan nasional bangsa Iran, Ayatullah Khamenei menjelaskan, alasan mengapa Syahid Soleimani menjadi pahlawan bangsa Iran dan berbagai lapisan masyarakat menghormati beliau dan berduka atas kepergiannya, karena Syahid Soleimani sebagai manifestasi dai nilai-nilai budaya Iran.

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran memandang keberanian dan perlawanan, kebijaksanaan, kecerdasan, pengorbanan, dan persaudaraan sebagai karakter Syahid Soleimani.

"Syahid  mulia ini  memiliki ketinggian spiritual, ketulusan  serta berorentasi akhirat, dan beliau orang yang rendah hati," tutur Rahbar.

Ayatullah Khamenei juga menyinggung kecintaan rakyat Iran kepada beliau, bahkan ketika melepas kepergiannya.

"Jutaan orang menghadiri prosesi pemakaman Syahid Soleimani dan Abu Mahdi al-Muhandis di Irak dan Iran yang tak terlupakan. Upacara peringatan kedua Syuhada menjadi perang lunak yang akan mengejutkan kubu arogan, sekaligus tamparan keras pertama di wajah Amerika Serikat," tegasnya.

Rahbar dalam pidatonya juga menyinggung serangan rudal Iran ke pangkalan militer AS, Ain al-Assad, dengan menegaskan, tamparan yang lebih keras adalah pengaruh serangan lunak terhadap kedigdayaan kosong adidaya yang dilakukan dengan partisipasi para pemuda Revolusioner dan intelektual Mukmin, juga pengusiran pasukan AS dari kawasan oleh bangsa-bangsa dan gerakan perlawanan. (RA)

Tags