Mar 09, 2021 10:50 Asia/Jakarta

Berbagai ancaman dan klaim rezim Zionis terhadap Republik Islam Iran sebenarnya muncul dari keputusasaan.

Brigadir Jenderal Amir Hatami, Menteri Pertahanan Republik Islam Iran dalam sebuah konferensi pada hari Minggu (07/03/2021) mereaksi ancaman yang baru-baru ini dibuat oleh para pemimpin rezim Zionis terhadap Iran.

Brigadir Jenderal Amir Hatami, Menteri Pertahanan Republik Islam Iran

Menurutnya, terkadang para pemimpin rezim ini membuat klaim palsu dan mengancam Republik Islam Iran sesuai keinginan mereka. Jelas bahwa kata-kata ini keluar dari keputusasaan. Karena Pemimpin Besar Revolusi dan Panglima Tertinggi Seluruh Korps Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran pada tahun-tahun ketika mereka banyak berbuat kesalahan seperti ini mengatakan, "Rezim Zionis bukan musuh utama kami. Mereka bahkan tidak sebesar Republik Islam Iran dan mereka tahu, dan jika mereka tidak tahu, mereka harus tahu bahwa jika mereka membuat kesalahan besar, kami akan meratakan Tel Aviv dan Haifa dengan tanah."

Amerika Serikat dan rezim Zionis selalu mengancam Iran sejak kemenangan Revolusi Islam dan berniat menyerang Republik Islam.

Menganalisis retorika dan ancaman ini, Hossein Dehghan, penasihat Pemimpin Besar Revolusi Islam bidang industri pertahanan mengatakan, "Siapapun yang ingin menyerang dan ada kemungkinan untuk menyerang, tidak akan menyatakan niatnya, tetapi ketika dia membuat keributan tanpa melakukan apapun, dia ingin menggunakan cara ini untuk mengejar kepentingan politik."

Berdasarkan teori militer, tidak ada yang memasuki perang kecuali dia dapat menjamin dua aspek, yang pertama adalah dia yakin akan menang dan yang kedua adalah dia bisa mengendalikannya dan mengakhirinya kapan pun dia mau.

Situs berita keamanan Debka File yang berafiliasi dengan rezim Zionis dalam sebuah laporan baru-baru ini mengakui kekuatan rudal Iran dan menulis, "Bertentangan dengan kesalahan perhitungan para ahli Barat, baik Amerika Serikat maupun Israel tidak memiliki kapasitas untuk melawan rudal Iran."

Kemampuan Iran untuk secara akurat menargetkan musuh sekarang telah terbukti, dan menguji kembali kemampuan itu tentunya merupakan "kesalahan yang tidak dapat diperbaiki". Serangan rudal Iran pada Januari 2020 di pangkalan AS di Ain al-Assad, Irak telah menunjukkan kekuatan responsif dan agresif Iran kepada musuh.

Serangan itu sebagai tanggapan atas serangan pesawat tak berawak AS di dekat bandara Baghdad yang menggugursyahidkan Letnan Jenderal Qassem Soleimani, mantan komandan Pasukan Quds IRGC, dan Abu Mahdi al-Muhandis, wakil komandan al-Hashad al-Shaabi serta beberapa orang rombongannya.

Aspek lain dari variabel kekuatan Iran dalam menanggapi ancaman adalah kekuatan lunak Republik Islam Iran. Menteri Pertahanan Republik Islam Iran menegaskan bahwa Iran memiliki kekuatan, dimensi dan variabel yang beragam dan dengan rahmat ilahi, Republik Islam saat ini memiliki semua dimensi kekuatan dan menggunakannya untuk menjaga keamanan dan stabilitas serta untuk mempertahankan negara.

Uji coba rudal Iran

Tentu saja, sebagaimana dikatakan oleh Brigjen Amir Hatami, rezim Zionis dari waktu ke waktu berusaha menunjukkan dirinya dalam posisi stabil dengan retorika dan omong kosong yang lebih besar dari ukuran dan tindakan provokatifnya.

Nyatanya, kehadiran Israel di kawasan itu dijamin melalui ketegangan dan krisis fiktif, teror, ancaman, dan perang, tetapi para pemimpin rezim ini harus tahu bahwa kejahatan dan agresi mereka pasti akan menerima tanggapan yang keras dan menghancurkan.

Tags