Pars Today
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran menyebut Israel sebagai ancaman terhadap perdamaian dan keamanan internasional sebagai respons terhadap resolusi baru Knesset yang dikeluarkan rezim Zionis yang menentang pembentukan negara Palestina.
Surat kabar Amerika Serikat, mengutip dua diplomat Mesir, melaporkan, Kairo, memperingatkan Israel, jika keamanan Mesir, sampai terancam, maka pembalasan militer pasti dilakukan.
Presiden Republik Islam Iran menekankan keinginan Tehran untuk memperluas hubungan dengan negara-negara Afrika.
Komandan Pasukan Perlindungan dan Keamanan Pusat-Pusat Nuklir Iran, menegaskan keamanan penuh pusat-pusat nuklir Iran, di tengah ancaman-ancaman Rezim Zionis, untuk menyerang pusat-pusat itu.
Sekjen Pakta Pertahanan Atlantik Utara, NATO, mengatakan, Cina, Iran, Rusia dan Korea Utara, membentuk "aliansi kekuatan-kekuatan otoriter" untuk melawan Barat.
Mantan Menteri Perang Rezim Zionis, memperingatkan bahwa Hizbullah, memiliki rudal presisi dalam jumlah yang besar, dan ini merupakan ancaman strategis yang tidak bisa ditolerir.
Dua menteri anggota Kabinet Perang, menuduh PM Israel, tidak melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan seputar pembebasan tawanan di Gaza, dan mengancam akan membubarkan Kabinet Perang.
Sekjen Hizbullah Lebanon mengatakan, Rezim Zionis sedang berada dalam kondisi krisis, dan tidak bisa memaksakan syarat apa pun terhadap kelompok-kelompok perlawanan.
Menteri Luar Negeri Afrika Selatan, meminta ekstra perlindungan setelah ancaman-ancaman dan intimidasi terhadap diri, dan keluarganya oleh intelijen Israel, meningkat.
Komandan Korps Garda Revolusi Islam Iran, IRGC, mengatakan, dalam beberapa hari terakhir muncul ancaman-ancaman tak penting dari sebagian pejabat Amerika Serikat, terhadap Iran.