Dialog Komprehensif Iran dan Uni Eropa
(last modified Tue, 09 Feb 2016 07:40:36 GMT )
Feb 09, 2016 14:40 Asia/Jakarta
  • Dialog Komprehensif Iran dan Uni Eropa

Putaran baru dialog tingkat tinggi antara Republik Islam Iran dan Uni Eropa dimulai di Tehran dengan kehadiran Helga Schmid dan delegasi pakar Eropa pada Senin (8/2/2016).

Kepala Tim Perunding Iran-Uni Eropa, Majid Takht Ravanchi dalam wawancaranya dengan kantor berita IRNA, mengatakan forum dialog bersama akan berlangsung selama dua hari dan digelar pada tingkat deputi.

Ia menerangkan bahwa dialog Iran dan Uni Eropa rencananya akan digelar setiap enam bulan sekali di Tehran dan Brussels untuk membahas berbagai isu dalam hubungan bilateral termasuk, bidang energi, perdagangan, kerjasama fiskal dan perbankan, lingkungan hidup, dan perang anti-narkotika.

Forum dialog bersama juga akan mendiskusikan isu-isu seperti, perang melawan terorisme dan ekstremisme yang sedang menjadi tantangan bagi negara-negara di Timur Tengah dan Eropa.

Uni Eropa memiliki sikap yang jelas menyangkut krisis regional di Irak, Suriah, Yaman, dan Afghanistan, serta masalah utama Timur Tengah yakni masa depan Palestina. Meskipun pandangan Iran dan negara-negara Eropa tidak sama dalam semua isu tersebut, namun kedua pihak memiliki kesamaan persepsi dalam beberapa kasus.

Kesamaan itu dapat mendorong terbentuknya dialog konstruktif untuk menemukan solusi kolektif bagi masalah dan ancaman yang dihadapi bersama. Dari sudut pandang ini, pembicaraan Iran dan Uni Eropa akan menjadi sebuah dialog yang komprehensif dan dilakukan pada level tinggi.

Hubungan Iran dan Eropa juga berada pada tingkat yang dapat diterima sebelum munculnya tudingan dan klaim-klaim infaktual terkait program nuklir Tehran.

Eropa selama ini menjadi mitra utama perdagangan dan bisnis Iran, dan dengan memperhatikan kedekatan pandangan keduanya dalam isu-isu politik, Iran dan Eropa sudah menyusun agenda pertemuan rutin sejak dulu. Pertemuan itu telah membantu memperkuat konvergensi politik secara signifikan dan mencegah penyebaran konflik di kawasan.

Namun, agenda rutin itu terhenti dalam 10 tahun terakhir dan kedua pihak merasakan dampak buruknya. Sekarang dimulainya kembali forum dialog Iran dan Uni Eropa akan membantu mendekatkan pandangan kedua pihak.

Kehadiran Helga Schmid, Wakil Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa di Tehran juga akan menjadi sebuah peluang baik untuk mengevaluasi pelaksanaan Rencana Aksi Bersama Komprehensif (JCPOA), karena ia terlibat aktif dalam kesuksesan negosiasi nuklir dengan Iran.

Dalam hal ini, Ketua Tim Tindak Lanjut Implementasi JCPOA, Abbas Araqchi akan membahas tentang proses pelaksanaan perjanjian nuklir dengan mitranya dari Eropa itu.

Pembicaraan tersebut akan menjadi pertemuan pendahuluan untuk mempersiapkan kunjungan para komisioner Eropa ke Iran dan juga rencana kunjungan Federica Mogherini, Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa ke Tehran pada musim semi mendatang.

Sebelum lawatan itu, Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif pekan depan akan bertolak ke Brussels untuk melakukan pembicaraan dengan para pejabat Belgia dan Eropa.

Dapat dikatakan bahwa hubungan Iran dan Uni Eropa sedang bergerak untuk kembali ke jalur sebelumnya, tapi kali ini kedua pihak bisa lebih tenang dan jauh dari klaim-klaim tak berdasar terkait program nuklir. Iran dan Uni Eropa bisa membangun hubungan yang berorientasi pada masa depan dan memperluas kerjasama berdasarkan kepentingan bersama. (IRIB Indonesia/RM)

Tags