Doktrin Pertahanan Iran, Kekuatan Defensif dan Swasembada Senjata Strategis
(last modified Mon, 24 May 2021 13:13:27 GMT )
May 24, 2021 20:13 Asia/Jakarta
  • Menhan dan Ketua Parlemen Iran saksikan senjata baru buatan militer
    Menhan dan Ketua Parlemen Iran saksikan senjata baru buatan militer

Seluruh negara memiliki hak untuk memiliki kekuatan militer dan pertahanan. Hal ini juga selaras dengan prinsip pertahanan konvensional.

Menurut hak legal ini, Republik Islam Iran juga berhak memiliki kekuatan defensif dan ofensif efektif untuk melawan setiap ancaan di bidang udara, darat dan laut.

Menteri Pertahanan Iran, Amir Hatami Ahad (23/5/2021) saat meresmikan prestasi Lembaga Industri Pertahanan, mengatakan, "Saat ini Republik Islam berada di kondisi luar biasa selama beberapa dekade terakhir."

Menhan Iran seraya menjelaskan bahwa saat ini kita menyaksikan efek dari kekuatan ini di berbagai bidang, menjelaskan, musuh dewasa ini dengan penuh penyesalan mengatakan telah kehilangan keunggulannya di hadapan Iran.

Prestasi baru militer Iran

Seraya menjelaskan bahwa tujuan utama adalah meraih senjata strategis di semua bidang, menhan Iran mengatakan, " Di bidang rudal saat ini, kami memiilki kemampuan sejati dan Iran kini merupakan salah satu kekuatan rudal konvensional dunia."

Sementara di bidang kemampuan drone, Iran juga berada di deretan level pertama dunia. Iran di bidang elektronik, radar dan cyber juga meraih kemajuan signifikan.

Kemampuan rudal Iran saat ini berada di level teknologi maju dunia. Misalnya, dua rudal taktik balistik jarak jauh dunia "Hajj Qassem" dengan jangkauan 1400 km adalah milik Iran. Kemampuan ini di samping kekuatan khusus airborne khususnya jet tempur cepat dengan kemampuan membawa roket dapat mengubah doktrin pertahanan Iran ke arah doktrin defensif-ofensif.

Abdolrasool Divsallar, dosen hubungan internasional mengatakan, "Faktanya doktrin pertahanan Iran mampu mengubah perhitungan militer dalam mengevaluasi kekuatan militer Republik Islam."

Amerika Serikat di era puncak sanksi dan ancaman terhadap Iran, bahkan bertindak lebih jauh dengan mengancam serangan militer terhadap Tehran, tapi tidak berani merealisasikan ancamanannya tersebut. Hal ini karena banyak bukti yang menunjukkan bahwa Pentagon juga meyakini terlibat perang dengan Iran akan memakan biaya besar dan juga menimbulkan kerugian strategis.

Laporan lembaga Rand dan Naval War College Amerika Serikat juga menyebutkan drone menjadi kendala utama pertahanan udara militer Amerika dalam menghadapi Iran.

Media The National Interest dalam sebuah analisa terkait kekuatan pertahanan Iran di berbagai bidang menulis, "Kemampuan militer sebuah fakta yang tidak disembunyikan Iran." Banyak pengamat militer menyebut Iran bagian dari 10 negara pertama dunia dari sisi kemampuan rudal.

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran, Ayatullah al-Udzma Sayid Ali Khamenei di pidatonya seraya menjelaskan elemen kekuatan bangsa Iran menekankan bahwa tujuan dari kebijakan "kekuatan defensif Republik Islam" mencegah rencana serangan ke Iran oleh kekuatan arogan dunia, bahkan jika itu hanya sekedar angan-angan.

Beliau di pidatonya bertepatan dengan peringatan Kebangkita 19 Day warga kota Qom mengisyaratkan unsur kekuatan, menyebutkan contoh kekuatan pertahanan Iran dewasa ini seperti penembakan jatuh drone AS yang menyusup ke zona udara Iran atau serangan ke pangkalan AS di Ain al-Assad Irak.

"Musuh dalam menghadapi fakta ini terpaksa memperhatikan kekuatan dan kemampuan pertahanan Iran di perhitungan dan keputusannya," ungkap Rahbar.

Laman DEBKAfile beberapa waktu lalu di laporannya terkait kekuatan rudal Iran menulis, berbeda dengan prediksi keliru pengamat Barat, AS dan juga Israel tidak memiliki kemampuan menghadapi rudal Iran.

Di analisa terakhirnya laman ini menyatakan, mengingat peran efektif Iran bagi susunan keamanan di kawasan, mempertahankan kesiapan pertahanan dan defensif tertinggi oleh angkatan bersenjata memiliki nilai strategis yang urgen.

Penekanan menhan Iran atas poin bahwa kekuatan pertahanan Iran akan dimanfaatkan dengan logika akurat dan benar, dan seluruh negara kawasan harus merasa aman, mengindikasikan pandangan multilateralis Iran atas elemen keamanan kolektif. (MF)

 

Tags