Acara Pelantikan Sultan Pahang
Bupati Pahang Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah dilantik sebagai Sultan Pahang pada Selasa, Januari 2019. Gelar sultan ini membuka jalan bagi Tengku Abdullah untuk dinobatkan sebagai raja baru Malaysia.g
Menurut Bernama, penobatan gelar Sultan Pahang diadakan di istana Sultan Abu Bakar di Pekan, Pahang pada Selasa. Tengku Abdullah memproklamirkan diri sebagai Sultan Pahang ke-6 untuk menggantikan ayahnya Sultan Ahmad Shah.
Menyusul langkah Sultan Muhammad V yang mundur sebagai raja Malaysia atau Yang di-Pertuan Agung Malaysia ke-15, setelah hanya dua tahun di atas takhta, Malaysia perlu memilih raja baru.
Pengunduran diri itu –yang pertama bagi Malaysia di zaman modern– menyusul laporan bahwa dia menikahi seorang mantan ratu kecantikan di Rusia pada November 2018 saat cuti medis selama dua bulan.
Berdasar sistem monarki konstitusional Malaysia, pemilihan raja dilakukan secara rotasi setiap lima tahun. Sultan Pahang akan menjadi yang berikutnya, diikuti oleh Sultan Johor. Setelah itu, raja dan wakil baru akan dipilih pada 24 Januari 2019.
Tengku Abdul Rahman, adik bupati, mengatakan usulan untuk menunjuk Tengku Abdullah sebagai sultan, baru dibuat karena sang ayah sakit parah. Sultan Ahmad Shah memang sudah berusia 88 tahun.
"Dalam situasi yang menyedihkan ini, dengan menyesal, saya dan keluarga saya harus menerima kenyataan bahwa ayah saya tidak dapat lagi memikul tugas dan tanggung jawab sebagai penguasa," kata Tengku Abdul Rahman, Sabtu, 12 Januari 2019.
Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah yang pada Selasa dilantik menjadi Sultan Pahang, Malaysia, dikenal memiliki reputasi baik, sosok yang rendah hati dan ramah. Pelantikan Tengku Abdullah menjadi Sultan Pahang memudahkan langkahnya untuk menjadi Raja Malaysia ke-16 yang pemilihan jabatan ini berdasarkan giliran
"Ada sebuah perasaan sedih, tersanjung dengan kepercayaan dari ayah dan saudara-saudara saya serta masyarakat Pahang. Ini adalah sebuah tanggung jawab terhadap masyarakat Pahang dalam hal apa pun," kata Tengku Abdullah, saat mengetahui dirinya ditunjuk menjadi sultan Pahang yang baru menggantikan ayahnya Sultan Ahmad Shah, 88 tahun, yang mundur karena sakit.
Tengku Abdullah, 59 tahun, merupakan lulusan Universitas Oxford, Inggris jurusan Hubungan Internasional dan Diplomasi. Dia diketahui pula pernah mengikuti latih di Akademi Militer di Sandhurst, Inggris.
Dikutip dari Channelnewsasia dan dikutip Msn, Selasa, Tengku Abdullah ditunjuk sebagai Putra Mahkota untuk negara bagian Pahang sejak Juli 1976 atau ketika dia masih berusia 16 tahun. Dia mulai mengambil alih sebagian tugas ayahnya untuk pertama kali ketika dia berusia 20 tahun atau saat ayahnya, Sultan Ahmad Shah menjabat sebagai Raja Malaysia pada periode 1979 - 1984.
Tengku Abdullah ditunjuk menjadi Bupati Pahang pada Desember 2016 atau saat kesehatan ayahnya mulai menurun. Semenjak itu, dia boleh dibilang sepenuhnya mengambil alih tugas ayahnya.
Diantara pencapaian yang pernah dia buat adalah mendesak pemerintah federal agar melanjutkan 300 proyek pemerintah senilai RM 2,2 miliar atau Rp 7,5 triliun yang sebelumnya telah disetujui oleh pemerintah negara bagian Pahang program 11 tahun Rencana Malaysia.
"Saya ingin proyek-proyek yang melibatkan negara bagian dan pemerintah federal dilanjutkan dengan kerja sama lebih kuat, meskipun ada perbedaan politik," kata Tengku Abdullah ketika itu.
Di mata masyarakat Pahang dan teman-teman masa kecilnya, Tengku Abdullah dikenal sebagai sosok yang rendah hati dan ramah. Badaruddin Adnan, 60 tahun, teman lama Tengku Abdullah menceritakan calon Raja Malaysia itu orang yang pemalu dan mau berteman dengan siapa saja.
Tengku Abdullah tidak berperilaku seperti seorang pangeran. Sebaliknya, dia mau main ke rumah teman-temannya dan mengundang mereka ke Istana Pahang Malaysia serta memberikan tumpangan naik mobil bersama-sama. (RA)