May 03, 2022 15:52 Asia/Jakarta
  • Yaman.
    Yaman.

Pasukan koalisi yang dipimpin Arab Saudi dilaporkan telah melakukan 106 kali pelanggaran gencatan senjata di provinsi al-Hudaydah, Yaman barat.

Meskipun perjanjian gencatan senjata di provinsi al-Hudaydah Yaman telah ditandatangani pada tahun 2018, namun pasukan koalisi agresor pimpinan Arab Saudi dan pasukan bayarannya terus melanggar perjanjian tersebut.

Menurut jaringan televisi al-Masirah pada hari Selasa (3/5/2022), pesawat pengintai milik pasukan koalisi telah tiga kali menarget distrik Hays di al-Hudaydah.

Artileri pasukan koalisi juga menargetkan daerah al-Jabaliyah dan Hays, dan pesawat mata-mata koalisi terbang di atas daerah ini sebanyak 13 kali.

Sebelumnya, Kepala Tim Perunding Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman  Mohammed Abdul Salam di akun twitternya menulis, koalisi pimpinan Arab Saudi bertanggung jawab penuh atas pelanggaran perjanjian gencatan senjata di Yaman.

Di menambahkan, bulan pertama gencatan senjata hampir berakhir tanpa kemajuan dalam klausul paling penting dari perjanjian, yaitu pembukaan kembali Bandara Internasional Sanaa.

Sekitar sebulan lalu, utusan khusus PBB untuk Yaman mengumumkan gencatan senjata.

Arab Saudi, dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab dan beberapa negara lain, telah melancarkan invasi militer ke Yaman sejak Maret 2015 dan memblokade negara ini dari darat, laut dan udara.

Agresi militer ini telah menyebabkan puluhan ribu warga Yaman tewas dan infrastruktur penting negara ini pun hancur.

Invasi militer Arab Saudi dan sekutunya juga telah menyebabkan jutaan warga Yaman mengungsi dan negara ini menghadapi krisis kemanusiaan terbesar dalam abad ini. Lebih dari 85 persen infrastruktur Yaman hancur dan negara ini menghadapi kekurangan makanan dan obat-obatan. (RA)

Tags