Nov 26, 2023 17:18 Asia/Jakarta
  • Menteri Perang Rezim Zionis, Yoav Gallant
    Menteri Perang Rezim Zionis, Yoav Gallant

Menteri Perang Rezim Zionis, dalam pidatonya mengatakan pasukan Israel, tidak akan meninggalkan Gaza, sebelum seluruh tawanan dibebaskan.

Yoav Gallant, Sabtu (25/11/2023) menuturkan, "Kami akan memanfaatkan kesempatan apa pun untuk memulangkan semakin banyak sandera, dan setiap perundingan untuk membebaskan sandera akan diperhatikan secara serius."


Statemen Menteri Perang Rezim Zionis, ini disampaikan setelah Hamas, sempat menangguhkan pembebasan tawanan tahap kedua di Gaza, karena pelanggaran kesepakatan oleh Israel.


Sayap militer Hamas, Brigade Al Qassam, mengabarkan pembebasan tawanan Israel, tahap kedua, dilakukan dengan syarat Rezim Zionis, mengizinkan truk-truk bantuan kemanusiaan masuk ke utara Gaza.


Menurut keterangan Brigade Al Qassam, Rezim Zionis, tidak mematuhi syarat-syarat pembebasan tawanan yang sebelumnya sudah disepakati kedua belah pihak.


Pembebasan tawanan Hamas, dan Israel, tahap kedua yang dilakukan hari Sabtu, di hari kedua gencatan senjata, membebaskan 56 tawanan dari kedua pihak.


Gencatan senjata empat hari di Jalur Gaza, antara Hamas, dan Rezim Zionis, mulai diberlakukan pada hari Jumat, pagi, waktu setempat.


Sebelumnya pejabat Rezim Zionis, mengatakan bahwa target utama serangan ke Jalur Gaza, adalah menumpas habis Hamas, tapi sekarang Menteri Perang Rezim Zionis, menjelaskan Israel, akan tetap berada di Gaza, selama tawanan belum dibebaskan seluruhnya. (HS)

Tags