Menlu Iran: Trump Lakukan Penipuan Murni dengan Menukar Posisi Ancaman
May 14, 2025 20:41 Asia/Jakarta
-
Menlu Iran Sayid Abbas Araghchi
Pars Today – Menteri Luar Negeri Iran, menjawab pertanyaan seputar statemen Presiden Amerika Serikat, saat berpidato di Arab Saudi malam lalu.
Sayid Abbas Araghchi, Rabu (14/5/2025) mengatakan, “Saya sudah mendengar statemen-statemen Presiden AS semalam, namun disesalkan pernyataan tersebut menipu.”
Ia menambahkan, “Apa yang ia sampaikan terkait keinginan negara-negara kawasan untuk melangkah di jalan kemajuan dan kesejahteraan, pada kenyataannya adalah jalan yang dipilih rakyat Iran, dengan revolusinya demi memiliki sebuah negara independen, demokratis, bebas, sejahtera, dan maju.”
Menlu Iran melanjutkan, “AS lah yang menjegal kemajuan rakyat Iran, selama 40 sekian tahun lalu melalui sanksi, tekanan serta ancaman militer atau non-militer, yang dipaksakan terhadap rakyat Iran. AS menginginkan sebuah negara yang bergantung, dan patuh, hal ini bertentangan dengan martabat rakyat Iran.”
Menurut Menlu Iran, saat ini Donald Trump, sedang kembali menekankan kebijakan tekanan maksimum, dan mengonfirmasinya.
“Presiden AS mengabaikan seluruh kejahatan Rezim Zionis di kawasan terutama sekitar Palestina yaitu Gaza, Lebanon, dan Suriah, lalu mengumumkan Iran, sebagai ancaman, ini adalah penipuan murni, dan menukar posisi ancaman-ancaman,” paparnya.
Iran Berharap Kesepahaman soal Perundingan dengan AS Terbentuk
Menlu Iran, ditanya tentang tema-tema yang dibahas dalam perbincangannya selama lawatan terbaru dirinya ke Arab Saudi dan Qatar.
Ia menjelaskan, “Kami memberitahu negara-negara kawasan termasuk Saudi, Qatar, Uni Emirat Arab, dan negara lain termasuk Eropa, dan sahabat-sahabat kami di arena internasional, terkait apa yang terjadi dalam perundingan tak langsung Iran dan AS.”
“Kami berharap sebuah kesepahaman regional terkait putaran perundingan kali ini, dan segala bentuk kesepakatan potensial dapat terbentuk, sehingga di bawah kesepakatan regional ini, kita akan menyaksikan peningkatan stabilitas dan keamanan regional, tentunya peningkatan pemahaman regional antara Iran dan negara-negara kawasan lain tanpa campur tangan asing,”, pungkasnya.
Araghchi juga menjawab pertanyaan terkait proses perundingan Iran dan Eropa, dan menuturkan, ”Putaran baru perundingan ini akan digelar di level Menteri Luar Negeri, hari Jumat (16/5) di Istanbul, Turki.” (HS)
Tags