Jan 25, 2024 17:25 Asia/Jakarta
  • Drone
    Drone

Pejuang muqawama Islam Irak menarget pelabuhan Ashdod yang terletak di barat Palestina pendudukan dengan drone.

Dengan dimulainya perang rezim Zionis melawan warga Palestina di Gaza pada tanggal 7 Oktober dan pemboman terus-menerus terhadap kawasan perumahan, pendidikan dan medis di wilayah ini oleh jet-jet tempur Israel, setiap kelompok perlawanan Islam di kawasan telah mengambil tanggung jawab untuk mendukung rakyat tertindas di Gaza.

Pelabuhan Ashdod

Sementara itu, kelompok perlawanan Islam Irak, dengan menyasar sasaran vital rezim Zionis serta pangkalan Amerika di Irak dan Suriah, telah menyadarkan Amerika bahwa biaya yang harus dibayar untuk mendukung rezim ini dalam membunuh warga Palestina di Gaza sangatlah tinggi.

Menurut laporan al-Mayadeen Lebanon, pelabuhan Ashdod Israel Kamis (25/1/2024) dini hari menjadi target serangan drone muqawama Irak. Sampai saat ini belum ada keterangan kerugian dan korban dari serangan tersebut.

Menanggapi kejahatan yang dilakukan rezim Zionis terhadap warga sipil Palestina, pasukan perlawanan Irak menargetkan wilayah Umm Al-Rashrash di kota pelabuhan Eilat dan pelabuhan Haifa di wilayah pendudukan Palestina.

Pada saat yang sama, sebagai tanggapan atas kejahatan rezim Zionis terhadap Jalur Gaza dan dukungan terhadap Palestina, militer Yaman dan gerakan Ansarullah berulang kali menyerang target rezim ini di Laut Merah dan wilayah pendudukan Palestina.

Militer dan Gerakan Ansarullah Yaman menyatakan, selama serangan militer Israel ke Gaza tidak dihentikan, maka serangan terhadap posisi rezim ini di kawasan akan terus dilanjutkan.

Militer rezim Zionis sejak 7 Oktober 2023 lalu sampai saat ini terus menyerang berbagai wilayah Jalur Gaza.

Berdasarkan data terbaru Departemen Kesehatan Palestina, sejak awal perang di Gaza sampai saat ini hampir 26 ribu warga Palestina gugur dan sekitar 63 ribu lainnya terluka.

Serangan rezim Zionis ke Jalur Gaza menuai kecaman luas di dunia, tapi dengan dukungan Amerika Serikat, serangan rezim palsu ini terus berlanjut. (MF)

 

Tags