Feb 24, 2024 14:15 Asia/Jakarta
  • Ini Isi Prakarsa Rasis Netanyahu Pasca Perang Gaza​

Perdana Menteri Rezim Zionis, Benjamin Netanyahu menyerahkan dokumen usulannya mengenai skenario pasca perang di Gaza.

Media Zionis hari Jumat mengumumkan bahwa Perdana Menteri Rezim Zionis, Benjamin Netanyahu menyerahkan dokumen dan rencana mengenai kebijakan kabinetnya untuk hari “pasca perang” di Jalur Gaza kepada kabinet keamanan Israel.

Menurut laporan ini, dokumen Netanyahu memuat klausul untuk menutup Badan Bantuan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) dan menggantinya dengan lembaga bantuan internasional lainnya.

 

 

Rencana ini juga mencakup pembentukan zona keamanan di Jalur Gaza yang berdekatan dengan pemukiman Zionis dan menetapkan bahwa Israel akan mempertahankan penutupan perbatasan selatan Gaza dengan Mesir.

Dalam hal ini, situs berita Amerika Axios melaporkan, berdasarkan rencana yang disampaikan Netanyahu kepada Kabinet Keamanan Israel pada hari Kamis, Israel tidak akan mengizinkan rekonstruksi Jalur Gaza sampai wilayah tersebut dilucuti.

Axios menambahkan, rencana rekonstruksi Gaza akan dilaksanakan berdasarkan rencana Netanyahu dengan anggaran dan kepemimpinan negara-negara yang diterima oleh Israel.

Menanggapi rencana Netanyahu ini, Otoritas Palestina menyatakan penolakannya dengan mengatakan bahwa rencana Netanyahu adalah pengakuan resmi atas pendudukan kembali Jalur Gaza dan penerapan kendali penuh Israel terhadap wilayah tersebut, yang sangat ditentang oleh Palestina

Kementerian Luar Negeri Otoritas Palestina juga mengumumkan bahwa prakarsa Netanyahu adalah rencana untuk memperpanjang perang genosida terhadap rakyat Palestina dan mencoba mendapatkan lebih banyak waktu untuk implementasi rencana pengungsian warga Palestina.​

 

 

 

Kementerian ini menekankan bahwa rencana Netanyahu merupakan manuver khusus untuk menetralisir upaya yang dilakukan guna menghentikan perang dan menyelesaikan konflik serta mengungkap posisinya dalam menolak legitimasi negara Palestina dan solusi politik konflik serta memilih opsi perang.

"Kami meminta Amerika dan Barat untuk segera mengakui negara Palestina dan mendukung keanggotaan penuhnya di PBB," kata pernyataan kementerian luar negeri otoritas Palestina.

Rencana Netanyahu muncul ketika Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada siang hari ini (Jumat) bahwa jumlah korban jiwa agresi militer rezim Zionis di jalur gaza telah meningkat menjadi 29.514 orang.

Kementerian Kesehatan Gaza mengumumkan pada hari ke-140 perang bahwa rezim Zionis melakukan 10 kejahatan baru di berbagai wilayah Jalur Gaza dalam 24 jam terakhir, yang mengakibatkan 104 orang gugur dan 160 orang terluka.​

Kementerian Kesehatan Gaza juga mengumumkan jumlah korban luka terbaru dalam kejahatan ini sebanyak 69.616 orang.(PH)

Tags