Peziarah Arbain dari Bani Amer Padati Bainul Haramain
Peziarah dari Bani (Kabilah) Amer adalah salah satu kelompok yang terkenal di Irak, yang setiap tahun menjelang Arbain Huseini, mereka memulai pergerakannya dari Basrah dan pada tanggal 19 Safar, tiba di Bainul Haramain.
Bainul Haramain adalah jarak antara dua haram suci yaitu Haram Suci Imam Husein as dan Abul Fadhl Abbas di Karbala, Irak. Jarak kedua tempat tersebut sekitar 378 meter.
Peziarah Arbain dari Bani Amer ini selalu tampil dengan pakaian berwarna putih. Pakaian inilah yang selalu membedakan mereka dengan para peziarah Arbain lainnya.
Jutaan peziarah Arbain dari kota-kota dan daerah di Irak dan juga dari berbagai negara dunia memenuhi Bainul Haramain dan lingkungan sekitarnya pada hari Minggu, tanggal 20 Safar 1446 H.
Arbain adalah peringatan mengenang 40 hari Kesyahidan Imam Husein as, Cucu tercinta Baginda Nabi Muhammad Saw yang dibantai bersama keluarga dan sahabat-sahabatnya oleh pasukan Yazid di padang Karbala pada tanggal 10 Muharram 61 H.
Imam Hussein as, keluarga dan para sahabatnya gugur syahid pada 10 Muharam 61 Hijriah di Karbala atau yang dikenal dengan Tragedi Asyura. 40 hari setelahnya, yaitu tanggal 20 Safar diperingati sebagai Arbain Imam Husein as.
Meski telah berlalu berabad-abad, namun peristiwa heorik di Karbala tidak pernah berkurang urgensi dan kedudukannya, bahkan semakin berlalu, pesan Asyura justru semakin tersebar luas.
Kebangkitan Imam Hussein as melawan pemerintahan tiran Yazid bertujuan untuk menjaga kelangsungan agama Islam yang terkena erosi kerusakan di berbagai sendi kehidupan masyarakatnya. Oleh karena itu, motivasi perjuangan Imam Husein demi menjaga kesucian Islam dari berbagai penyimpangan yang dilakukan penguasa lalim di masanya.
Imam Husein as bangkit melawan Yazid bin Muawiyah bukan karena menghendaki kekuasaan, tapi karena ketulusannya membela ajaran agama Islam dan mengembalikan umat kakeknya dari berbagai penyimpangan ke arah Islam murni, yaitu Islam Muhammadi Saw. (RA)