Transformasi Asia Barat, 22 Juli 2021
Perkembangan di Asia Barat pekan ini diwarnai sejumlah isu seperti klaim Israel akan penembakan roket dari Lebanon dan sikap Tel Aviv serta kubu muqawama.
Selain itu, masih ada peristiwa lain seperti ulah pemukim Zionis serbu halaman Masjid al-Aqsa dan sikap muqawama Palestina, Bashar Assad dilantik sebagai presiden Suriah, Yaman: Kelompok Takfiri, Bagian Skenario AS di Kawasan dan berbagai perkembangan lainnya.
Sejumlah Roket Ditembakan dari Lebanon ke Israel
Militer rezim Zionis Israel mengabarkan penembakan dua roket dari wilayah Lebanon ke wilayah Palestina pendudukan.
Israel Defense Forces, IDF, Selasa (20/7/2021) dinihari mengklaim terjadi penembakan dua roket dari Lebanon ke utara wilayah pendudukan.
Akun Twitter IDF menyebutkan, salah satu roket berhasil dicegat sistem pertahanan anti-rudal Israel, Kubah Besi, sementara roket kedua jatuh di sebuah area terbuka di dalam wilayah pendudukan.
"Kami siap melindungi Israel di semua front," tegas IDF.
Sekitar 30 menit setelah mengeluarkan statemen itu, IDF di akun Twitternya mengabarkan serangan ke perbatasan Lebanon dengan artilerinya untuk membalas penembakan roket.
Penembakan roket dari Lebanon ke Israel terjadi beberapa jam setelah militer Israel menyerang sebuah wilayah di selatan Suriah.
Israel Ditembak Roket, Gantz: Pemerintah Lebanon Tanggung Jawab !
Menteri Perang rezim Zionis Israel menyebut pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas penembakan roket dari selatan negara itu ke wilayah pendudukan. Ia mengatakan Israel tidak akan membiarkan hal semacam ini berlanjut.
Benny Gantz, Selasa (20/7/2021) di akun Twitternya mengancam pemerintah Lebanon karena dituduh telah membiarkan penembakan roket ke Israel.
Israel Defense Forces, IDF, Selasa dinihari mengklaim penembakan dua roket dari wilayah selatan Lebanon ke wilayah pendudukan, dan setelah itu militer Israel menyerang beberapa lokasi di selatan Lebanon dengan artileri.
Menteri Perang Israel di akun Twitternya menulis, "Pemerintah Lebanon bertanggung jawab atas penembakan roket malam lalu, karena mereka mengizinkan para teroris beraktivitas di wilayahnya."
Ia menambahkan, Israel akan membalas setiap ancaman terhadap pemerintah dan warganya pada waktu serta tempat yang tepat, dan dengan memperhatikan kepentingan Tel Aviv.
Hamas Peringatkan Serangan Israel ke Lebanon dan Suriah
Gerakan perlawanan Islam Palestina, Hamas merespon serangan rezim Zionis Israel ke sejumlah wilayah di selatan Lebanon, dan Suriah. Menurutnya, kejahatan Israel terhadap umat Islam hanya bisa dihentikan dengan perlawanan total.
Juru bicara Hamas, Hazem Qassem, Selasa (20/7/2021) seperti dikutip Shehab News mengatakan, Israel dalam serangan terbarunya, membombardir Suriah dan Lebanon di malam Idul Adha, dan sebelumnya menyerang Masjid Al Aqsa.
Ia menambahkan, kejahatan Israel terhadap umat Islam ini hanya bisa dihentikan dengan perlawanan total, perlawanan yang mengerahkan seluruh kemampuan dan fasilitas yang dimiliki umat Islam untuk melawan musuh terutama Israel dan perilaku jahatnya.
Pada hari Selasa dinihari, militer Israel mengklaim terjadi penembakan roket dari selatan Lebanon ke wilayah pendudukan, dan mereka membalasnya dengan menyerang beberapa lokasi Lebanon.
Pada saat yang sama, kantor berita Suriah, SANA, Selasa dinihari mengabarkan serangan udara Israel ke wilayah di selatan Aleppo, namun berhasil ditangkis sistem anti-rudal negara ini.
Jihad Islam: Pemukim Zionis Target Legal Kubu Perlawanan Palestina
Juru bicara Gerakan Jihad Islam Palestina menekankan hak rakyat Palestina untuk membela diri. Menurutnya, pemukim Zionis adalah target legal kelompok perlawanan Palestina.
Tariq Salmi, Sabtu (17/7/2021) seperti dikutip Palestine Today menuturkan, apa yang diberitakan media rezim Zionis Israel terkait keterlibatan militer dan pemukim Zionis dalam pembunuhan 11 warga Palestina di Tepi Barat, merupakan bukti nyata tentang aksi teror Israel terhadap rakyat Palestina.
Tariq Salmi menambahkan, militer Israel mendukung teror yang dilakukan pemukim Zionis terhadap warga Palestina.
"Pengakuan media Israel ini menunjukkan bahwa rakyat Palestina berada di ujung panah skenario Zionis mulai dari pembunuhan, perampasan tanah, pembakaran hasil pertanian, serangan, dan perusakan aset warga Palestina dengan maksud mengusir paksa mereka," paparnya.
Jubir Jihad Islam menegaskan, "Pada kondisi seperti ini rakyat Palestina memilik hak legal untuk membela diri dari aksi teror rezim Zionis.
Hamas Minta Para Pemuda Kota Al Quds Bersiap
Menanggapi seruan pemukim Zionis untuk masuk ke pelataran Majid Al Aqsa, Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas meminta para pemuda Kota Al Quds untuk bersiap menghadapi para pemukim Zionis itu.
Dikutip Quds Press, Sabtu (17/7/2021), Hamas dalam pernyataannya meminta warga Palestina di Tepi Barat dan wilayah pendudukan untuk mendatangi Masjid Al Aqsa pada Senin (19/6) yang bertepatan dengan Hari Arafah.
Hamas juga meminta kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza untuk tetap meletakkan jarinya di pelatuk senjata sehingga rezim Zionis menyadari bahwa pasukan perlawanan adalah benteng Masjid Al Aqsa, dan pedang Al Quds yang sudah siap digunakan.
Pada saat yang sama, kelompok perlawanan Palestina ini juga memperingatkan Israel untuk tidak menguji kesabaran mereka.
Sebelumnya kelompok ekstrem garis keras Israel berbondong-bondong memasuki pelataran Masjid Al Aqsa pada 18 Juli 2021 lalu.
Bashar Assad Dilantik Kembali sebagai Presiden Suriah
Bashar al-Assad kembali menyampaikan sumpah jabatan sebagai presiden Suriah di depan anggota parlemen negaranya.
Televisi Al-Mayadeen melaporkan, Presiden Suriah Bashar al-Assad dilantik di hadapan ketua dan anggota parlemen Suriah pada Sabtu (17/7/2021).
Dilaporkan, sejumlah tokoh politik dan pemimpin partai, pemimpin agama, media, ilmu pengetahuan, budaya, olahraga, seni, sosial serta sejumlah keluarga pahlawan dan veteran hadir dalam upacara tersebut.
Setelah mengambil sumpah jabatan di parlemen Suriah, Bashar al-Assad mengatakan bahwa negara-negara yang tahu jalan menuju kebebasan tidak lelah membela hak-hak mereka.
"Beberapa orang ingin membagi negara dan memecah belah, tetapi mayoritas rakyat dengan persatuan nasionalnya akan menggagalkan proyek-proyek mereka, dengan memberikan legitimasi kepada pemerintah untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara," ujar Assad.
Bashar al-Assad memenangkan pemilu presiden bulan lalu dengan meraih lebih dari 95 persen suara.
Hizbullah: AS yang Merusak Lebanon Hari Ini
Ketua Dewan Eksekutif Hizbullah Lebanon mengatakan campur tangan Amerika Serikat penyebab semua musibah yang menimpa Lebanon saat ini. Menurutnya, kelompok perlawanan sekarang semakin kuat, dan semakin dekat ke tujuan besarnya.
“Yang merusak Lebanon hari ini adalah Amerika Serikat,” kata Sayid Hashem Safieddine seperti dikutip situs Al Ahed, Jumat (16/7/2021).
Ia menambahkan, seluruh musibah yang menimpa Lebanon saat ini, secara langsung maupun tidak, bersumber dari AS.
Menurut Hashem Sadieddine, tirani AS menargetkan Lebanon, Palestina dan seluruh tempat di kawasan yang memiliki kemuliaan serta melakukan perlawanan.
“AS datang ke kawasan untuk merusak Irak, Afghanistan, dan Suriah. Mereka mengirim senjata dan rudal ke Yaman, untuk memusnahkan negara ini,” imbuhnya.
Sehubungan dengan perang terbaru Israel dan Kelompok perlawanan Palestina di Jalur Gaza, Safieddine mengatakan, “Perang Seif Al Quds telah mengalahkan Israel dan AS.”
Intel Israel Ditangkap di Lebanon Selatan
Dinas Keamanan Internal Lebanon, ISF mengumumkan, aparat keamanan negara ini berhasil menangkap seorang yang melakukan aksi mata-mata untuk Dinas Intelijen rezim Zionis Israel.
"Dinas Keamanan Internal Lebanon, ISF mengumumkan, mata-mata Dinas Intelijen Israel itu ditangkap di distrik Bekaa Barat, selatan Lebanon," tulis Kantor Berita Lebanon NNA, Jumat (16/7/2021).
ISF mengatakan, seorang berinisial M.Y yang lahir di Lebanon pada tahun 1990, terdeteksi melakukan kerja sama intelijen dengan Israel. Aparat keamanan Lebanon berhasil menangkap orang ini pada 30 Juni 2021.
Dari hasil interogasi diketahui bahwa mata-mata ini mengaku sejak awal 2019 mulai mengirim surat elektronik ke dinas keamanan Israel, dan ia menawarkan kerja sama dengan mereka.
Selain ke dinas keamanan Israel, orang ini ternyata mengirim permohonan kerja sama kepada militer Israel, IDF.
Permohonan kerja samanya diterima oleh dinas keamanan Israel, dan ia diwajibkan mengumpulkan informasi, dan melakukan sejumlah pekerjaan. Ia menyanggupinya dengan menerima sejumlah uang sebagai imbalan.
Tahun 2020, aparat keamanan Lebanon juga berhasil menangkap seorang mata-mata Israel bernama Kinda El Khatib. Di akun media sosialnya ia menggelar kampanye dukungan untuk Partai Tayar Al Mustaqbal pimpinan Saad Al Hariri, dan menunjukkan penentangan terhadap Hizbullah.
Yaman: Kelompok Takfiri, Bagian Skenario AS di Kawasan
Deputi Menteri Hak Asasi Manusia, Pemerintah Penyelamatan Nasional Yaman mengatakan, kelompok-kelompok Takfiri merupakan bagian dari skenario dan kebijakan pemerintah Amerika Serikat. Menurutnya, mereka juga bagian dari kejahatan yang terjadi di Irak dan Afghanistan.
Ali Al Dailami, Sabtu (17/7/2021) dalam wawancara dengan stasiun televisi Al Masirah menuturkan, Organisasi Palang Merah Internasional segera bertindak setelah terjadi kejahatan terhadap para tawanan Yaman di Provinsi Al Bayda, tapi ini bukan kejahatan yang pertama kali terjadi.
Ia menambahkan, rezim Arab Saudi dan Uni Emirat Arab bertanggung jawab atas pembunuhan terhadap warga Yaman yang disandera di Provinsi Al Bayda.
Al Dailami juga meminta PBB segera merealisasikan pertukaran tawanan karena para sandera Yaman berada di bawah ancaman teroris Takfiri.
Anasir teroris Al Qaeda dan Daesh baru-baru ini menyembelih dua tentara Yaman yang disandera dalam pertempuran di Al Bayda, jenazah keduanya baru ditemukan hari Sabtu.
Sebelumnya Al Qaeda mengakui dalam perang di Al Bayda, mereka membantu Koalisi Saudi melawan militer dan komite rakyat Yaman.