Transformasi Asia Barat, 23 Oktober 2021
Dinamika di negara-negara Asia Barat pekan lalu didominasi sejumlah isu seperti Sekjen Hizbullah: Nabi Muhammad Saw Poros Persatuan Sunni dan Syiah !
Selain itu, masih ada isu lainnya di antaranya, Usut Teror Beirut, Geagea Dipanggil ke Pengadilan Militer, Balas Kejahatan Saudi, Yaman Tembakkan Rudal ke Jizan, Perusahaan Senjata Israel Mengaku Jadi Target Serangan Siber, Belasan Tentara Saudi Tewas dalam Serangan Pasukan Yaman, Teroris Brigade Qasioun Bertanggung Jawab atas Ledakan Bus Damaskus, Suriah Bersumpah Kejar Pelaku Serangan Bus Militer, Hakim Serukan Penyelidikan Dugaan Kecurangan Pileg Irak
Sekjen Hizbullah: Nabi Muhammad Saw Poros Persatuan Sunni dan Syiah !
Sekretaris Jenderal Hizbullah Lebanon, Sayid Hassan Nasrullah menilai Imam Khomeini, Pendiri Republik Islam Iran berperan besar dalam mewujudkan persatuan antara Sunni dan Syiah dengan menjadikan kelahiran Nabi Muhammad Saw sebagai porosnya.
Sayid Hassan Nasrullah hari Jumat (22/10/2021) menyinggung langkah penting Imam Khomeini menetapkan tanggal 12 hingga 17 Rabiul Awal sebagai pekan persatuan, dengan mengatakan,"Langkah berkah Imam Khomeini dan buah kemenangan Revolusi Islam di Iran menjadikan masalah tanggal kelahiran Nabi yang diperdebatkan di kalangan umat Islam justru menjadi titik persatuan,".
Sunni memandang 12 Rabiul Awal sebagai tanggal kelahiran Nabi Muhammad Saw, sedangkan Syiah meyakini tanggal tujuh belas Rabiul Awal
Imam Khomeini menjadikan Maulid Nabi sebagai momentum untuk menyatukan dan mendekatkan kelompok-kelompok Islam, dengan menetapkan "Pekan Kesatuan" di Iran.
Usut Teror Beirut, Geagea Dipanggil ke Pengadilan Militer
Pengadilan militer Lebanon memanggil Samir Geagea, pemimpin partai politik Kristen, Pasukan Lebanon (al-Quwwat al-Lubnaniyya/LF) atas kasus penembakan tujuh pendukung Hizbullah di Beirut pekan lalu.
Media-media Lebanon pada Kamis (21/10/2021) melaporkan bahwa pengadilan militer memanggil Geagea untuk mendengarkan kesaksiannya tentang penembakan di daerah Tayouneh.
Pemanggilan itu dilakukan menyusul pengakuan yang diberikan oleh beberapa anggota al-Quwwat al-Lubnaniyya yang ditangkap.
Seorang politisi lain dari al-Quwwat al-Lubnaniyya, yang punya kedudukan setara dengan Geagea juga ikut dipanggil oleh pengadilan militer.
Setidaknya tujuh orang gugur dan 60 lainnya terluka dalam serangan 14 Oktober, di mana pendukung Hizbullah ditembak dari atap gedung saat melakukan protes damai di depan Istana Kehakiman, Beirut.
Geagea dipanggil untuk dimintai keterangannya, namun ia bisa menghindari pemanggilan ini selama hakim menerima alasan yang diajukannya.
Sekjen Hizbullah mengatakan al-Quwwat al-Lubnaniyya, yang dipimpin oleh Samir Geagea, merupakan ancaman terbesar bagi masyarakat Kristen di Lebanon.
“Partai ini berniat menyeret Lebanon ke dalam perang saudara,” kata Sayid Hassan Nasrallah dalam sebuah pidatonya.
Dia menegaskan perang utama kami adalah dengan penjajah Zionis, tetapi partai tersebut mencoba mengesankan Hizbullah sebagai musuh bagi Kristen Lebanon.
Balas Kejahatan Saudi, Yaman Tembakkan Rudal ke Jizan
Juru bicara Angkatan Bersenjata Yaman mengatakan 35 tentara Arab Saudi tewas dan terluka dalam sebuah operasi rudal yang dilancarkan di kota Jizan.
Brigadir Jenderal Yahya Saree menambahkan pasukan Yaman dan Ansarullah pada Kamis (21/10/2021) malam, menembakkan lima rudal balistik ke markas, gudang senjata, dan hanggar helikopter Apache di Jizan, Saudi.
"Rudal tersebut tepat mengenai sasaran, yang mengakibatkan lebih dari 35 tentara Saudi tewas dan terluka, termasuk perwira senior dan pilot," tambahnya seperti dilaporkan IRNA.
Dia menegaskan serangan itu merupakan balasan terhadap kejahatan Saudi dan serangan udara mereka serta pengepungan kejam Yaman.
“Jika mereka terus mengintensifkan serangan udara dan memperketat blokade Yaman, serangan kami juga akan semakin mengerikan dan meluas,” ujar Brigjen Saree.
Arab Saudi dengan dukungan Amerika Serikat, Uni Emirat Arab, dan beberapa negara lain, menyerbu Yaman pada Maret 2015. Agresi ini telah menewaskan puluhan ribu warga Yaman dan menelantarkan jutaan orang lainnya.
Perusahaan Senjata Israel Mengaku Jadi Target Serangan Siber
Setelah tersiar kabar serangan siber luas ke beberapa perusahaan rezim Zionis Israel, media Zionis mengabarkan pengakuan sebuah perusahaan pembuat drone Israel, telah menjadi sasaran serangan siber.
"Perusahaan Israel, UVision Air, pakar pembuat pesawat nirawak Hero, mengabarkan serangan siber yang menargetkan perusahaan itu," tulis situs Israel Defense," Rabu (20/10/2021).
Perusahaan UVision mengatakan pihaknya saat ini sedang mengatasi kerusakan akibat serangan tersebut dengan bantuan sebuah tim ahli keamanan siber.
Menurut UVision, para hancker meminta sejumlah uang kepada perusahaan Israel ini, namun UVision mengklaim menolak memberikannya.
Media Israel sebelumnya mengabarkan serangan siber terhadap aplikasi bank Zionis, Hapolim. Serangan siber gencar dilakukan terhadap institusi penting Israel sejak beberapa bulan lalu.
Belasan Tentara Saudi Tewas dalam Serangan Pasukan Yaman
Media Arab Saudi mengabarkan, akibat serangan rudal pasukan Yaman ke beberapa markas militer Saudi, di selatan negara ini, puluhan tentara termasuk sejumlah perwira tewas, dan terluka.
Serangan yang dilancarkan militer dan komite rakyat Yaman, Kamis (21/10/2021) ke beberapa markas pasukan Saudi di kota Abu Arish, Provinsi Jizan, selatan Saudi, menewaskan enam perwira militer dan 12 prajurit, serta melukai 20 lainnya.
Para pengguna media sosial Arab Saudi mengunggah nama-nama perwira militer dan prajurit negara itu yang tewas atau terluka dalam serangan pasukan Yaman.
Serangan ini merupakan balasan atas agresi militer Saudi dan sekutunya ke Yaman yang dilancarkan sejak tahun 2015 lalu, dan telah menewaskan lebih dari 16.000 warga Yaman, melukai puluhan ribu orang dan memaksa jutaan lainnya mengungsi.
Teroris Brigade Qasioun Bertanggung Jawab atas Ledakan Bus Damaskus
Setelah aksi peledakan sebuah minibus di Damaskus, Suriah yang menewaskan 14 personel militer negara itu, sebuah kelompok teroris mengaku bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Kelompok teroris Suriah yang menamakan diri Brigade Qasioun, Rabu (20/10/2021) malam mengumumkan bertanggung jawab atas serangan ke sebuah minibus di Damaskus.
Brigade Qasioun di akun media sosialnya mengatakan, ledakan hari Rabu di dekat jembatan Jir Al Rais, Damaskus dilakukan oleh anggota kelompok ini.
Pada saat yang sama kelompok teroris Brigade Qasioun mengancam akan melanjutkan serangan serupa di wilayah-wilayah yang dikuasai oleh pemerintah Suriah.
Kelompok teroris Thuraya Qasioun atau Brigade Qasioun yang biasanya beroperasi di Damaskus, dan sekitarnya, sebelumnya juga bertanggung jawab atas sejumlah aksi teror yang menyasar personel militer Suriah.
Suriah Bersumpah Kejar Pelaku Serangan Bus Militer
Menteri Dalam Negeri Suriah, Mohammad al-Rahmoun mengatakan serangan teroris terhadap sebuah bus militer terjadi setelah negaranya menumpas teroris di sebagian besar wilayah Suriah.
"Mereka yang merencanakan serangan pengecut ini ingin membunuh sebanyak mungkin warga," ujarnya pada Rabu (20/10/2021) seperti dilansir kantor berita Suriah (SANA).
Al-Rahmoun menegaskan mereka yang berada di balik serangan itu akan dikejar. "Kami akan terus mengejar teroris yang melakukan kejahatan keji ini di mana pun mereka berada," tambahnya.
Sebanyak 14 orang tewas dan tiga lainnya terluka setelah sebuah bus militer meledak di daerah Jisr al-Rais, Damaskus pada Rabu pagi.
Sementara itu, Wakil Menteri Luar Negeri Suriah Ayman Sousan mengatakan dalam sambungan telepon dengan saluran televisi Al Ekhbariya, Damaskus akan terus memerangi terorisme di wilayahnya sampai tuntas.
"Serangan teroris yang menargetkan bus militer di Damaskus mencerminkan keputusasaan setelah konspirasi yang dilakukan terhadap Suriah gagal dan setelah teroris kalah," pungkasnya.
Hakim Serukan Penyelidikan Dugaan Kecurangan Pileg Irak
Ketua Gerakan Kebijaksanaan Irak menekankan perlunya menangani keluhan dugaan kecurangan pemilu legislatif Irak, dan menilainya sebagai alat untuk meningkatkan kepercayaan terhadap transparansi pemilu.
Kantor berita Sputnik hari Rabu (20/10/2021) melaporkan, Ammar Hakim, Ketua Gerakan Kebijaksanaan Irak dalam pertemuan dengan Presiden Irak, Barham Saleh menyampaikan urgensi koordinasi antarpartai politik untuk mencegah kebuntuan politik di Irak.
Ammar al-Hakim juga mengatakan bahwa pemilu adalah solusi untuk menyelesaikan realitas politik yang tegang dan setiap orang berkewajiban untuk mendahulukan kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi maupun kelompok.
“Di masa lalu, pemilu telah memainkan peran penting dalam mendekatkan pandangan berbagai pihak, dan hari ini akan terus memainkan peran pentingnya untuk membangun masa depan," ujar Ammar Al-Hakim.
Menyusul pengumuman hasil akhir pemilu parlemen Irak oleh Komisi Pemilu Pusat pada 10 Oktober, banyak orang dan kandidat memprotes hasil yang diumumkan dan menuntut transparansi dalam pengumuman hasilnya.