Hizbullah Lebanon dan Loyalitas Nasional
(last modified Sun, 12 Dec 2021 10:58:32 GMT )
Des 12, 2021 17:58 Asia/Jakarta
  • George Kordahi, mantan menteri telekomunikasi Lebanon
    George Kordahi, mantan menteri telekomunikasi Lebanon

Mantan menteri telekomunikasi Lebanon, George Kordahi dalam sebuah wawancara dengan Televisi Al Alam menekankan, atmosfer dan konteks muqawama di Lebanon tidak terbentuk tiba-tiba dan baru, tapi tetapi konteks perlawanan di Lebanon lebih Lebanon daripada pihak lain mana pun.

Ada banyak orang yang percaya bahwa Hizbullah di Lebanon adalah sebuah partai Lebanon dengan keamanan dan efisiensi politik yang tinggi. Meski demikian, Hizbullah Lebanon menjadi target serangan sejumlah partai dalam negeri dan sponsornya serta sejumlah negara asing. Serangan sedemikian besar, hingga Kordahi menyebutnya sebagai berikut, "Jarang dalam sejarah kita melihat pemerintah menuntut pengunduran diri seorang menteri atau pejabat di pemerintahan lain dan menetapkan kondisi seperti itu untuk pemerintah itu, dan bahwa pemerintah harus mematuhi kondisi ini. Tapi ini adalah kedua kalinya ini terjadi di Lebanon."

Menurut Kordahi, alasan utama serangan dan represi ini adalah keberadaan Hizbullah di Lebanon. Hal ini juga disinggung Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Faisal bin Farhan. Ia mengatakan, akar krisis dengan Lebanon kembali pada hegemoni Hizbullah terhadap negara ini.

Warga dan Hizbullah Lebanon

Namun pertanyaan mendasar adalah, apa alasan serangan dan represi keras ini terhadap Hizbullah Lebanon ?

Dalam hal ini, kami dapat menyebutkan beberapa faktor penting dan mendasar.

Faktor pertama adalah penekanan Hizbullah atas independensi pertahanan Lebanon. Fakta pahitnya adalah mayoritas negara-negara Arab di kawasan dari sisi pertahanan tidak independen, dan meraka adalah negara yang bergantung pada kekuatan asing. Bahkan Arab Saudi yang menganggap dirinya sebagai kekuatan unggul bangsa Arab, dari sisi pertahanan bergantung pada dukungan Amerika Serikat.

Arab Saudi di perang Yaman memanfaatkan pasukan bayaran. Sementara pejuang Hizbullah Lebanon adalah warga asli Lebanon dan tidak takut mengorbankan nyawanya untuk membela kedaulatan wilayah negaranya. Sekaitan dengan ini Kordahi mengatakan, "Mereka yang bukan anggota perlawanan harus tahu bahwa pemuda perlawanan, yang mengorbankan hidup dan darah murni mereka di tahun-tahun terbaik hidup mereka adalah untuk membela Lebanon. Mereka tidak mengorbankan darah mereka hanya untuk partai-partai Syiah atau kelompok lain, tetapi untuk setiap warga Lebanon. Kita harus hormat pada pengorbanan ini."

Faktor kedua adalah penekanan Hizbullah untuk melawan konspirasi asing terhadap negara kawasan khususnya negara-negara anggora poros Muqawama. Tidak ada yang meragukan bahwa Hizbullah memainkan peran signifikan dalam menjaga kedaulatan wilayah Suriah dan kekalahan konspirasi poros Arab-Ibrani-Barat dan Turki. Mempertahankan integritas wilayah Suriah dan mencegah tumbangnya pemerintah negara ini bukan satu-satunya kekalahan poros empat kwartet anti-Suriah, tapi kemenangan ide muqawama dan kekalahan ideologi keamanan impor di kawasan.

Faktanya, menurut Kordahi, melalui muqawama maka konspirasi anti-Suriah yang mengepung negara ini tumbang dan kini keamanan negara ini telah pulih.

Faktor ketiga adalah Hizbullah menjadi teladan bagi bangsa di kawasan. Saat ini muqawama di kawasan tidak terbatas di Lebanon dan Palestina, tapi juga merebak ke negara-negara seperti Yaman dan Irak. Di kedua negara ini juga terbentuk kelompok dan ideologi muqawama. teladan Hizbullah menekankan kehormatan, kedaulatan dan identitas nasional.

Penekanan Hizbullah pada keamanan nasional sebagian besar disebabkan oleh pentingnya menjaga martabat dan kedaulatan nasional di Lebanon, sebuah masalah yang sedang diremehkan di beberapa negara di kawasan saat ini. Kekuatan Barat, khususnya Amerika Serikat, merendahkan identitas dan martabat mereka dengan membuat keamanan beberapa penguasa regional dan negara bergantung padanya, seperti istilah "sapi perah" yang digunakan untuk Arab Saudi oleh mantan Presiden AS Donald Trump.

Kekuatan Barat dan regional yang memandang metode hegemoni adalah dengan membuat negara sangat bergantung, berusaha mendistorsi identitas Hizbullah dan melalui represi keras terhadap kubu ini, mereka berupaya mencegah berkuasanya Hizbullah dan ideologi muqawama di struktur kekuasaan Lebanon dan negara lain di kawasan. (MF)

 

Tags