Diserang Rudal Yaman, Pasukan AS di UEA Sembunyi di Bunker
Pasukan AS yang ditempatkan di Pangkalan Udara Al-Dhafra di UEA kembali ke bunker selama serangan militer Yaman.
Komando Angkatan Udara AS di Timur Tengah hari Senin (24/1/2022) mengatakan bahwa pasukan AS yang berbasis di UEA memasuki bunker dan bersembunyi di sana ketika angkatan bersenjata Yaman menargetkan pangkalan Al Dhafra di Abu Dhabi pada hari Senin.
Pangkalan militer Al-Dhafra di UEA menampung pasukan AS dan Inggris, bersama pesawat tak berawak canggih serta pesawat tempur F-35.
Kedutaan Besar AS di Abu Dhabi juga mengeluarkan peringatan keamanan kepada warganya di UEA, dan meminta mereka untuk menjaga tingkat kewaspadaan keamanan tertinggi.
Sebelumnya, William Urban, Juru Bicara CENTCOM dalam sebuah pernyataan hari Sabtu (22/1/2022) mengatakan, "Menyusul serangan Yaman terhadap Uni Emirat Arab, pasukan AS di pangkalan udara Al-Zafra di Abu Dhabi pada pukul 21:01 waktu setempat, dalam kondisi siaga sekitar 30 menit,".
Pilot Amerika juga diinstruksikan untuk menyiapkan peralatan pelindung dalam waktu lima menit, yang berlanjut selama 24 jam," ujar Urban.
Pasukan Yaman telah menargetkan bandara Dubai dan Abu Dhabi dengan rudal dan pesawat nirawak setelah Sanaa berulang kali memperingatkan Abu Dhabi tentang campur tangan dalam urusan internal Yaman dan mencoba untuk meningkatkan ketegangan di negara itu.
Bersamaan dengan serangan di Saada, kota pesisir Al-Hudaydah menjadi sasaran serangan udara jet tempur Saudi Jumat malam dan Sabtu pagi yang menewaskan tiga orang, dan melukai 17 lainnya.
Pada hari Jumat terjadi serangan udara terhadap sebuah penjara di Saada yang menewaskan lebih dari 77 orang dan melukai 112 lainnya.
Perang yang disulut Arab Saudi dan sekutunya di Yaman sejauh ini telah menewaskan dan melukai ratusan ribu warga Yaman dan membuat 4 juta orang mengungsi.
Agresi militer Saudi di Yaman juga telah menghancurkan lebih dari 85 persen infrastruktur Yaman, dan membuat negara ini kekurangan makanan dan obat-obatan.(PH)