Jihad Islam Seru Dihentikannya Normalisasi Hubungan dengan Israel
-
Khaled al-Batsh
Anggota Biro Politik Jihad Islam Palestina mengatakan, pengulangan serangan ke Masjid al-Aqsa oleh pemukim Zionis dilakukan dengan dukungan militer dan polisi rezim Zionis Israel.
Ratusan Zionis Kamis (5/5/2022) di Hari Nakba menyerbu Masjid al-Aqsa dan melecehkan tempat suci ini.
Seperti dilaporkan Palestine al-Youm hari Jumat (6/5/2022), Khaled al-Batsh menyatakan, pengulangan serangan ke Masjid al-Aqsa oleh pemukim Zionis dilakukan dengan dukungan dan perlindungan militer serta aparat keamanan Israel dengan tujuan meloloskan skenario pembagian waktu dan tempat Masjid al-Aqsa.

Al-Batsh menilai berlanjutnya serangan Zionis ke kiblat pertama umat Islam sama halnya dengan melecehkan dan menghina dunia Arab serta Islam.
Anggota Biro Politik Jihad Islam Palestina ini meminta Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab menggelar sidang darurat demi mendukung Quds dan kesuciannya dari rencana Yahudisasi dan pembagian waktu dan tempat Masjid al-Aqsa.
Al-Batsh menegaskan, ini saat-saat sulit dan negara-negara Arab serta Islam harus menjalankan tanggung jawab bersejarahnya dalam mendukung kesucian Islam dari serangan Kabinet Naftali Bennett.
Lebih lanjut al-Batsh menuntut dihentikannya normalisasi hubungan Arab dengan rezim Zionis Israel.
Empat negara Arab, Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, Sudan dan Maroko tahun 2020 atas tekanan dan mediasi Amerika serta dengan mengabaikan kejahatan rezim Zionis Israel terhadap warga Palestina, menormalisasi hubungannya dengan Tel Aviv.
Langkah tersebut menuai gelombang penentangan di negara-negara Arab dan Islam. (MF)