Survei: Mayoritas rakyat Kuwait Tolak Normalisasi dengan Rezim Zionis
(last modified Tue, 16 Aug 2022 08:04:40 GMT )
Aug 16, 2022 15:04 Asia/Jakarta
  • Survei: Mayoritas rakyat Kuwait Tolak Normalisasi dengan Rezim Zionis

Hasil survei terbaru di Kuwait menunjukkan bahwa mayoritas rakyat negara Arab ini menolak interaksi apapun dengan rezim Zionis.

Situs berita Al-Khaleej Online hari Selasa (16/8/2022) melaporkan jajak pendapat mengenai sikap rakyat Kuwait yang sangat menentang normalisasi hubungan dengan rezim Zionis, dan menekankan posisi tegas mereka dalam mendukung rakyat Palestina.

Survei ini mengungkapkan 95 persen rakyat Kuwait menentang normalisasi hubungan dengan Tel Aviv, dan 70 rakyat negara ini sangat menentang interaksi apapun dengan rezim Zionis.

Al-Khaleej Online, menunjukkan bahwa orang-orang Kuwait bersikeras memberikan sanksi kepada rezim Zionis, yang mencakup penolakan terhadap setiap interaksi olahraga dan komersial dengan Tel Aviv, larangan masuknya kapal yang membawa barang dari wilayah pendudukan dan sebaliknya ke Perairan Kuwait, demonstrasi di berbagai kesempatan untuk menolak normalisasi hubungan dengan rezim Zionis, serta keberadaan 41 kelompok dan organisasi Kuwait yang sangat kritis terhadap kesepakatan untuk menormalkan hubungan dengan Israel.

Situs berita ini mencatat bahwa pemerintah dan rakyat Kuwait mendukung penuh perjuangan Palestina dan mendesak perlunya menerapkan solusi dua negara sebagai satu-satunya cara untuk mengakhiri konflik di wilayah pendudukan.

Sampai saat ini, Kuwait belum pernah berinteraksi dengan rezim Zionis dan menolak "Kesepakatan Abad",dan  tidak pernah menyatakan persetujuannya dengan perjanjian untuk menormalkan hubungan dengan Israel.

Tak satu pun dari atlet, politisi, intelektual, dan penulis Kuwait hadir di tempat yang dihadiri pihak Israel, dan rakyat Kuwait tidak berpartisipasi dalam upacara apa pun yang dihadiri oleh perwakilan rezim Zionis.

Parlemen Kuwait telah menyetujui undang-undang yang mengkriminalisasi interaksi dengan rezim Zionis dan tidak mengakui rezim agresor ini.(PH)

Tags