Al-Abadi: Penting Turunkan Tensi di Irak
Ketua Aliansi al-Nasr di Irak menyambut seruan untuk menenangkan atmosfer politik di negara ini dan menyebutnya harus serta indikasi rasa tanggung jawab.
Pemilu dini parlemen Iran digelar 10 Oktober 2021, tapi faksi-faksi politik negara ini terus terlibat friksi dan sampai saat ini seteleh 10 bulan pemilu, mereka tidak mampu membentuk pemerintah baru.
Hadi al-Amiri, ketua Aliansi al-Fatah Irak selama satu pekan terakhir menggulirkan rencana dialog nasional untuk melewati krisis politik yang mendera negara ini.
Sekaitan dengan ini, al-Amiri sampai saat ini telah bertemu dan berunding dengan ketua parlemen, ketua aliansi al-Azm, pejabat dan partai Kurdi Irak, ketua Front Turkmenistan, Organisasi Babilonia, perwakilan PBB di Irak serta sejumlah partai politik lain di negara ini. Rencana yang digulirkan al-Amiri tersebut mendapat sambutan dari mayoritas arus politik Irak.
Menyusul rencana al-Amiri tersebut, perdana menteri Irak menyeru pemimpin politik negara ini berdialog untuk menyelesaikan krisis politik yang rencananya akan digelar hari ini Rabu (17/8/2022).
Ketua Aliansi al-Nasr (The Victory Alliance), Haider al-Abadi yang juga mantan perdana menteri Irak seraya menjelaskan bahwa kondisi negara saat ini sangat sensitif mengungkapkan, penurunan tensi di Irak sangat penting, dan upaya untuk keluar dari krisis berubah menjadi isu besar nasional. Demikian dilaporkan Middle East News Rabu (17/8/2022).
"Warga Irak menuntut kendala segera diselesaikan, dan tanggung jawab elit politik adalah memberi solusi demi kepentingan nasional," papar al-Abadi. (MF)