Hizbullah: Kesepakatan Iran-Saudi, Pukulan Telak terhadap AS-Zionis
Seorang anggota Dewan Pusat Hizbullah Lebanon menilai kesepakatan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi untuk memulihkan hubungan sebagai pukulan telak terhadap rencana Amerika Serikat (AS) dan rezim Zionis Israel di kawasan Asia Barat.
"Kesepakatan antara Republik Islam Iran dan Arab Saudi merupakan pukulan telak terhadap kebijakan AS di kawasan dan merupakan tamparan nyata terhadap rencana keamanan dan militer serta rencana ekspansionis dan normalisasi hubungan Israel dengan negara-negara Teluk Persia," kata Sheikh Nabil Qaouk dalam pidatonya di acara haul Haji Asad Mahmoud Saghir, yang dijuluki Haji Saleh, salah satu komandan jihad dan perlawanan.
Selama perundingan antara Iran dan Arab Saudi di Beijing, kedua negara sepakat pada 10 Maret 2023 untuk memulihkan hubungan diplomatik setelah 7 tahun terputus.
Menurut kesepakatan kedua negara, menteri luar negeri Iran dan Arab Saudi akan bertemu satu sama lain, dan kedua negara akan menyiapkan landasan implementasi pertukaran duta besar dan pembukaan kembali kedutaan besar, serta menyiapkan persyaratan lain untuk dimulainya kembali hubungan maksimal hingga dua bulan ke depan.
Pada 3 Januari 2016, Arab Saudi memutuskan hubungan diplomatiknya dengan Iran dengan dalih beberapa orang menyerang kedutaan dan konsulat negara itu di Tehran dan Masyhad.
"Semua peristiwa dan perkembangan internasional, termasuk politik, militer, dan ekonomi, merupakan peluang nyata bagi Poros Perlawanan untuk memperkuat perannya di kawasan dan dunia serta mengkonsolidasikan kemampuan militernya," pungkasnya seperti dikutip al-Mayadeen. (RA)