Ulama Irak Minta Tentara Ukraina yang Bakar Al Quran Ditindak Tegas
Ulama Irak menuntut tindakan tegas, dan nyata atas aksi sejumlah tentara Ukraina, yang menghina kitab suci umat Islam.
Dikutip Sputnik, Minggu (19/3/2023), Ketua Persatuan Ulama Irak, Khalid Al Mala mengatakan, "Ketika pemandangan, dan berita-berita semacam ini sampai ke telingan umat Islam, maka itu akan menimbulkan reaksi negatif dari mereka. Keyakinan, agama, pemikiran, budaya dan kepercayaan orang lain harus dihormati."
Ia menambahkan, "Penghormatan semacam ini menjadi faktor penting bagi terciptanya kehidupan yang rukun dan damai, serta bisa menerima orang lain. Perbedaan politik di antara negara-negara tidak boleh berujung dengan penghinaan terhadap kesucian agama."
Khalid Al Mala menegaskan, "Kami tidak ingin terjadi konflik di antara sesama penganut agama, karena agama harus mencegah konflik dan pertempuran, karena ia memiliki substansi perdamaian, dan menyebarkan stabilitas serta keamanan. Oleh karena itu kami umat Islam, menentang ekstremisme, tidak ada bedanya ekstremisme itu dari Ahlu Sunnah, Syiah, atau Kristen, apa pun alasannya ekstremisme akan menyebabkan konflik."
Sementara itu ulama Suriah, Sheikh Khidr Shahrour mengatakan, "Kebisuan pemerintah Ukraina, terkait aksi buruk para tentaranya membuktikan persetujuan mereka, dan mengindikasikan perubahan arah perang pimpinan Amerika Serikat, dan diseret ke arah perang agama serta mazhab yang telah ditolak oleh para pemikir politik." (HS)