Shahid Motahhari, Cendekiawan Iran di Hati Jutaan Orang Melayu
May 01, 2025 18:14 Asia/Jakarta
Pars Today – Seorang penerjemah asal Malaysia, mengabarkan sambutan luar biasa jutaan orang di Indonesia, Brunei, Singapura, dan Malaysia, terhadap cendekiawan Iran, Shahid Morteza Motahhari.
Ustad Shahid Morteza Motahhari adalah seorang pemikir jenius, peneliti, ulama, penulis, guru, dan sekaligus seorang cendekiawan kenamaan Dunia Islam.
Beliau merupakan salah satu guru filsafat, teologi Islam, dan tafsir Al Quran, yang menulis banyak karya ilmiah terkait berbagai tema berbeda. Hari gugurnya Shahid Motahhari, di Iran, diperingati sebagai Hari Guru.
Syed Sheikh bin Syed Mustafa, penerjemah asal Malaysia, mengatakan terdapat lebih dari 70 tema buku Ustad Shahid Motahhari, di berbagai tema termasuk filsafat, sosiologi, fikih, dan sejarah.
Ia menuturkan, “Jutaan orang berbahasa Melayu, di Indonesia, Brunei, Singapura, dan Malaysia, memberikan sambutan luas terhadap beberapa buku Shahid Motahhari yang sudah diterjemahkan.”
Menurut Syed Sheikh, sambutan luas terhadap karya-karya Shahid Motahhari, dikarenakan oleh keunikannya sehingga meski buku-buku itu sudah dicetak ulang beberapa kali, tetap saja habis terjual dan tidak ditemukan di pasar.
Penerjemah asal Malaysia menambahkan, “Ustad Motahhari, adalah salah satu cendekiawan kenamaan Dunia Islam, yang selama bertahun-tahun dengan lisan dan tulisan, mengenalkan Islam, sebagai ajaran yang independen dan bernilai serta selaras dengan perubahan politik dunia.”
Di sisi lain, Abdullah Hussain, pemilik salah satu penerbitan Malaysia, mengatakan bahwa lebih dari 18 karya Shahid Motahhari, diterjemahkan ke dalam bahasa Melayu.
Abdullah Hussain, mengatakan dirinya dalam waktu 10 tahun banyak membaca karya-karya Shahid Morteza Motahhari. “Buku-buku bernilai beliau terutama di bidang filsafat Islam, telah membuat banyak kaum muda tertarik untuk mempelajari filsafat,” imbuhnya.
Abdullah Hussain, lebih lanjut menerangkan bahwa Shahid Motahhari, telah menjelaskan detail perlawanan dan perjuangan menghadapi penindasan dengan persatuan serta solidaritas umat Islam, dan meletakkan dasar-dasar anti-penindasan dan membela kaum tertindas terutama dukungan tegas Dunia Islam, atas rakyat tertindas Palestina.
Sementara itu Mohd Azmi Abdul Hamid, Presiden Dewan Konsultatif Organisasi Islam Malaysia, MAPIM, meyakini bahwa Shahid Motahhari, telah meniupkan ruh baru ke tubuh rakyat Palestina, untuk meraih kemerdekaan, dan menghidupkan semangat perlawanan dalam menghadapi kubu arogan dunia di tengah umat Islam.
“Shahid Motahhari, menaruh perhatian pada Palestina, dan mengkhawatirkan kondisi umat Islam, serta menekankan persatuan negara-negara Islam, dalam perjuangan melawan para tiran zaman ini,” pungkasnya. (HS)
Tags