Eskalasi Blokade Jalur Gaza
(last modified Sat, 16 Jul 2016 07:38:30 GMT )
Jul 16, 2016 14:38 Asia/Jakarta
  • Eskalasi Blokade Jalur Gaza

Rezim Zionis Israel terus melanjutkan kebijakan ekspansif dan haus perangnya terhadap bangsa tertindas Palestina. Kali ini Tel Aviv dilaporkan meningkatkan blokadenya terhadap Jalur Gaza.

Israel semakin memperketat blokade Jalur Gaza dan membuat kawasan terisolir ini kian memperihatinkan. Bahkan Shin Bet dilaporkan membatalkan sepertiga ijin dagang yang telah mereka keluarkan. Dinas Intelijen dan Keamanan Dalam Negeri Israel (Shin Bet) selama beberapa bulan lalu dan secara bertahap membatalkan ratusan ijin pedagang Palestina di Jalur Gaza.

Rezim Zionis juga memberlakukan pengetatan keras terhadap ekspor dan impor Jalur Gaza. Hal ini tentu saja memicu krisis ekonomi di kawasan Palestina ini dan merugikan importir kebutuhan di kawasan Jalur Gaza.

Eskalasi blokade Gaza sejak 2007 dengan sendirinya membuat 1,5 juta warga kawasan ini mengalami kekurangan kebutuhan pokok seperti makanana, air bersih, pakaian dan obat-obatan. Kondisi ini juga meningkatkan kekhawatiran atas eskalasi tragedi kemanusiaan di Gaza.

Berlanjutnya aksi anti kemanusiaan Israel terhadap warga Palestina seperti berlanjutnya blokade Gaza dan pelanggaran berulang rezim ini serta serangan sporadik ke Gaza membuat kawasan ini semakin mengalami krisis.

Disebutkan bahwa rezim Zionis sekitar satu dekade lalu memperketat blokade Gaza dan mencegah masuknya bahan kebutuhan pokok termasuk bahan bakar ke kawasan ini sehingga membuat kondisi Gaza terancam tragedi kemanusiaan.

Meski Israel terpaksa mundur dari Gaza karena kegagalan berulang menghadapi muqawama bangsa Palestina di tahun 2005, namun rezim ini masih unjuk kekuatan untuk menutupi kekalahannya menghadapi resistensi rakyat Palestina serta mempersiapkan kondisi untuk memaksa bangsa Palestina menyerah dan menduduki kembali Jalur Gaza.

Oleh karena itu, mundurnya Israel dari Gaza bukan saja tidak mengurangi kebijakan arogan dan zalim Israel terhadap warga Gaza, namun secara praktis aksi anti kemanusiaan mereka terhadap penghuni kawasan ini terus berlanjut seperti di daerah Palestina lainnya.

Aksi anti kemanusiaan Israel terhadap warga Gaza tidak terbatas pada serangan menggila dan membabi buta terhadap warga Palestina, namun rezim ini juga berencana membantai lebih besar warga tertindas ini termasuk dengan memperketat blokade Jalur Gaza. Kondisi ini kian membuat opini publik khawatir.

Tak diragukan lagi blokade Jalur Gaza telah menciptakan beragam musibah dan kesulitan bagi warga. Di sisi lain, opini publik menuntut intervensi serius dunia internasional terkait krisis Palestina dan meringankan musibah bangsa tertindas ini, namun pemerintah Barat dalam kasus ini memilih bungkam dan bersikap seolah-olah hal ini tidak pernah terjadi.

Sebelumnya media Barat dengan mengekor pada kebijakan pemerintah mereka yang tercatat sebagai sponsor rezim Zionis juga berada di bawah pengaruh Zionis Internasional dan menolak meliput berita soal Palestina khususnya terkait dampak blokade Jalur Gaza oleh Tel Aviv. Padahal selama beberapa tahun terakhir, ratusan warga Palestina meninggal dunia akibat dampak mematikan blokade Jalur Gaza.

Di kondisi seperti ini, kelambanan masyarakat internasional khususnya Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dalam menyikapi Israel secara serius, praktinya memberikan peluang lebih besar kepada Tel Aviv untuk melanjutkan kejahatannya kepada rakyat Palestina. (MF)